Kejar ASN Unggul, Kemenperin dan 6 PT Berkolaborasi

JAKARTA-MARITIM : Untuk mendukung keberhasilan pembangunan industri nasional, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berkomitmen mengembangkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) industri dan SDM aparatur di bidang Industri. Hal ini sejalan dengan salah satu fokus pemerintahan Presiden Joko Widodo saat ini, yakni SDM Unggul Indonesia Maju, untuk menciptakan SDM yang pekerja keras, dinamis, terampil, serta menguasai IPTEK.

“Aparatur Sipil Negara (ASN) diharapkan mampu menjalani peran sebagai motor penggerak dalam pembangunan nasional dan memberikan pelayanan prima kepada masyarakat. Di bidang industri, ASN profesional, khususnya dalam perumusan dan implementasi kebijakan serta pembinaan industri, mutlak diperlukan,” ujar Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita, di Jakarta, Kamis (15/6).

Read More

Saat ini, di Kemenperin terdapat 4.257 ASN. Untuk mengoptimalkan kualitas para ASN, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin telah menjalankan berbagai program peningkatan kompetensi, salah satunya melalui beasiswa pendidikan formal.

Dalam kesempatan penandatanganan nota kesepahaman dan pelepasan peserta program beasiswa Kemenperin pendidikan S2 Dual Degree pada Rabu (14/6) lalu, Kepala BPSDMI Kemenperin, Masrokhan, menyampaikan, Kemenperin terus berupaya mewujudkan ASN bidang industri yang kompeten, profesional, dan berdaya saing.

“Salah satu langkah yang diambil oleh Kemenperin adalah melalui penandatangan nota kesepahaman antara BPSDMI dengan enam perguruan tinggi di Indonesia, yakni Universitas Diponegoro, Universitas Gadjah Mada, Universitas Padjajaran, Institut Teknologi Bandung, Institut Teknologi Sepuluh November, dan Institut Pertanian Bogor,” ujarnya.

Menurutnya, MoU ini akan berlaku selama lima tahun sejak penandatanganan dan meliputi bidang Pendidikan pada jenjang Sarjana (S1), Magister (S2), Double Degree dan Doktoral (S3) baik di dalam maupun luar negeri. Selain itu, Nota Kesepahaman mencakup pelatihan, kerja sama IPTEK, serta bidang lain yang disepakati dalam mendorong pembangunan SDM industri.

Bersamaan dengan penandatanganan nota kesepahaman tersebut, BPSDMI Kemenperin melepas para ASN penerima beasiswa S2 Dual Degree IPB-University of Adelaide, Australia, serta Program Pendidikan S2 Dual Degree ITB dengan universitas di Taiwan yang bekerjasama dengan Foundation for International Cooperation in Higher Education of Taiwan (FICHET).

Kepala Pusat Pembinaan, Pendidikan & Pelatihan SDM Aparatur Kemenperin, Restu Yuni Widayati, menjelaskan para penerima beasiswa adalah ASN Kemenperin yang dipilih melalui serangkaian proses seleksi. Setelah menyelesaikan pendidikan dan lulus, para ASN dapat kembali mengabdi di Indonesia bagi pembangunan industri nasional. (Muhammad Raya)

Related posts