JAKARTA-MARITIM : Musyawarah Nasional (Munas) ke-3 Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) digelar di Hotel Holiday Inn Jakarta tanggal 29-31 Agustus 2023. Munas mengambil tema : “Perkuat Soliditas dan Integritas Organisasi Untuk Mendukung Akselerasi Pertumbuhan Industri Mebel dan Kerajinan Nasional”.
Pada Munas dipilih sembilan formatur yang akan memilih seorang Ketua Umum.
Penyelenggaraan Munas merupakan media pengingat bahwa di tempat inilah HIMKI lahir. HIMKI merupakan hasil peleburan dari dua organisasi industri mebel dan kerajinan, AMKRI dan Asmindo. Peleburan ini terwujud atas keinginan kuat dari Presiden Joko Widodo untuk menyatukan kedua asosiasi agar menjadi wadah tunggal yang kuat, besar dan dapat menjadi partner pemerintah yang kritis untuk mendorong daya saing produk mebel dan kerajinan di pasar dalam negeri dan luar negeri.
Menurut Ketua Presidium HIMKI, Abdul Sobur, pembentukan HIMKI dideklarasikan pada 31 Mei 2016 di Jakarta yang pengukuhannya dilakukan pada 28 Juli 2016 di Gedung Kementerian Perindustrian Jakarta dan direstui oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara Jakarta tanggal yang sama.
Membangun optimisme
Saat ini, kata Sobur, kondisi perekonomian dunia belum pulih akibat kondisi geopolitik, meskpiun demikian, permintaan terhadap produk mebel dan kerajinan masih terus tumbuh dengan pemasok utama China yang saat ini memimpin sebagai eksportir terbesar produk mebel dunia.
Pada kuartal 1/2023, ekspor mebel dan kerajinan mengalami penurunan sekitar 6 persen. Kami berharap dengan adanya pameran IFEX yang dilakukan pada Maret lalu bisa menahan penurunan ekspor tersebut pada kuartal selanjutnya. Untuk itu, peran HIMKI sangat penting.
Dengan demikian, sebenarnya peluang pasar global terhadap produk mebel dan kerajinan masih terbuka yang disebabkan oleh maraknya pembangunan yang diproyeksikan akan menciptakan permintaan yang cukup besar akan produk mebel dan kerajinan nasional.
Ditambahkan, pasar AS dan Eropa adalah pasar terbesar produk mebel dan kerajinan nasional. Meskipun demikian, kita harus terus berusaha untuk menembus pasar-pasar baru, apalagi jika kita memperhatikan kondisi semakin menurunnya permintaan pasar tradisional (AS dan Eropa), dimana kedua kawasan tersebut mengalami inflasi yang sangat besar. Untuk itu, antisipasi jika situasi semakin memburuk, kita harus memanfaatkan dan mengoptimalisasi emerging market, seperti Timur Tengah, India dan pasar Asia lainnya.
Sinergi HIMKI-Pemerintah
Dalam sambutannya, Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmitha, menegaskan bahwa HIMKI sebagai asosiasi industri furnitur dan kerajinan, terus bersinergi dengan pemerintah dan asosiasi lainnya dalam pencapaian target nilai ekspor dan upaya memenuhi kebutuhan dalam negeri atas produk furnitur dan kerajinan.
Peningkatan nilai tambah produk hasil hutan melalui hilirisasi merupakan sebuah keniscayaan dalam rangka membuka lebih banyak lapangan kerja, meningkatkan ekspor, menghasilkan devisa, meningkatkan pendapatan negara, serta mendongkrak pertumbuhan ekonomi. Dalam naskah pidato 16 Agustus 2023, Presiden menyebutkan bahwa hilirisasi yang ingin kita lakukan adalah hilirisasi yang melakukan transfer teknologi, yang memanfaatkan sumber energi baru dan terbarukan, serta meminimalisir dampak lingkungan.
“Kebijakan hilirisasi industri diamanatkan dalam UU Nomor 3 tahun 2014 tentang Perindustrian, dimaksudkan untuk mendapatkan nilai tambah produk bahan mentah, memperkuat struktur industri, menyediakan lapangan kerja, memberi peluang usaha, serta mengurangi nilai impor. Pengembangan industri hilir kehutanan juga didukung dengan kebijakan larangan ekspor kayu bulat dan rotan mentah,” ujar Menperin.
Agus menjelaskan, sektor industri agro memainkan peranan penting dalam perekonomian nasional. Pada 2022 berkontribusi sebesar 50,3% terhadap PDB non migas. Industri furnitur sebagai salah satu sub sektor industri agro memberikan kontribusi sebesar 1,3% dengan nilai kinerja mencapaI US$2,5 miliar. Tahun 2023 sampai bulan Juni nilai ekspor furnitur dan kerajinan mencapai US$1,1 miliar.
Berdasarkan data Fortune Business Insights, nilai pasar furnitur global tahun 2022 tercatat sebesar US$517 miliar, dimana sekitar 50% merupakan pasar Asia Pasifik yaitu senilai US$247 miliar. Pada 2023 diharapkan nilai pasar furnitur global dapat meningkat menjadi sekitar US$541 miliar. Berdasarkan jenis bahan baku, sebesar 63% pasar furnitur masih didominasi oleh furnitur berbahan baku kayu.
Beberapa hal yang akan mempengaruhi pasar furnitur saat ini dan di masa mendatang adalah: (1) Meningkatnya tren belanja online; (2) penggunaan teknologi berbasis industry 4.0; (3) Meningkatnya permintaan akan furnitur ramah lingkungan; serta (4) Meningkatnya kebutuhan furnitur fungsional, desain ergonomis, dan customized terutama bagi generasi milenial dan gen Z.
Dalam rangka upaya penguasaan pasar serta menanggapi tren industri furnitur, disusun strategi yang berfokus kepada 3 (tiga) hal yaitu: (1) Penguatan media promosi produk; (2) Peningkatan produksi furnitur ramah lingkungan; serta (3) Penguatan riset referensi pasar furnitur. Sehubungan belum membaiknya pasar ekspor tradisional terdampak resesi ekonomi global, maka upaya pengalihan ke pasar domestik dan perluasan tujuan ekspor ke pasar non-tradisional semestinya terus kita lakukan.
Dalam rangka menjamin ketersediaan dan stabilitas pasokan bahan baku, dilakukan upaya perbaikan yang berfokus pada penyediaan akses yang lebih baik sehingga tercapai pola rantai pasok bahan baku furnitur ideal melalui fasilitasi Pusat Logistik Bahan Baku Industri Furnitur serta koordinasi dengan K/L terkait.
Terkait dukungan penyediaan tenaga kerja terampil di industri furnitur, Kemenperin mendirikan Politeknik Furnitur dan Pengolahan Kayu di Kendal. Kurikulum di politeknik Kemenperin bersifat dinamis, disesuaikan dengan kebutuhan pasar. Di Munas HIMKI ini telah ditandatangani MoU kerja sama HIMKI dan Poltek Kendal.
Selain terus meningkatkan pasar ekspor, pelaku industri furnitur juga diharapkan agar tidak meninggalkan pasar dalam negeri. Dengan inovasi-inovasi produksi yang lebih efisien maka konsumen dalam negeri juga akan dapat menikmati produk furnitur berkualitas karya anak bangsa.
Kemudian semakin tingginya environmental awareness dari konsumen furnitur diharapkan dapat memacu pelaku industri untuk terus melakukan perbaikan-perbaikan dalam produksi sehingga bisa lebih efisien, bersumber dari bahan baku lestari, ramah lingkungan, penerapan circular economy, berperan dalam penurunan emisi gas rumah kaca, namun tetap dapat menghasilkan produk berbasis eco-design.
Akhir kata, Menteri Agus Gumiwang, mengucapkan selamat melaksanakan Munas kepada seluruh unsur HIMKI. Semoga seluruh agenda Munas dapat berlangsung dengan lancar dan memberikan manfaat bagi perkembangan industri furnitur dan kerajinan nasional. (Muhammad Raya)