JAKARTA-MARITIM: Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengatakan, tingginya antusiasme pengunjung dalam Festival Pelatihan Vokasi dan Job Fair 2023 menunjukkan pelatihan vokasi banyak dilirik oleh para pencari kerja dan juga pekerja untuk mendapatkan kompetensi atau meningkatkan kompetensi.
Hingga saat ini, Kemnaker sebagai leading sector penyelenggaraan pelatihan vokasi berkomitmen semaksimal mungkin menyediakan fasilitas, sarana, dan prasarana pelatihan vokasi yang berkualitas dalam rangka peningkatan kualitas SDM Indonesia.
“Pelatihan vokasi dapat menjadi solusi rendahnya daya saing angkatan kerja dan pengangguran pada era digitalisasi dan missmatch lapangan pekerjaan pada masa recovery ekonomi,” kata Menaker Ida Fauziyah saat meninjau stand Binalavotas pada Festival Vokasi dan Job Fair 2023 di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta, Sabtu (28/10/2023).
Untuk memanjakan para pencaker dan pekerja, dalam Job Fair 2023 ini, selain bursa kerja dari 135 perusahaan, Kemnaker juga menyediakan fasilitas, sarana, dan prasarana pelatihan vokasi yang berkualitas dalam rangka peningkatan kualitas SDM Indonesia. Termasuk pembuatan sertifikasi pelatihan.
Ida Fauziyah mengatakan, pada hakikatnya gelaran Festival Pelatihan Vokasi (FPV) merupakan upaya untuk menyosialisasikan dan memperkuat ekosistem ketenagakerjaan. Melalui kegiatan ini, diharapkan dapat melibatkan dan menyinergikan stakeholdes ketenagakerjaan sebanyak mungkin guna mendorong peningkatan kompetensi SDM Indonesia melalui pelatihan vokasi.
“Harapan utamanya adalah untuk memberikan/menyediakan wadah berkolaborasi, untuk bersama-sama berbagi ide, menguatkan langkah seluruh pemangku kepentingan pelatihan vokasi untuk bersinergi/berkolaborasi dalam ekosistem pelatihan vokasi,” katanya.
Ida Fauziyah berharap, Festival Pelatihan Vokasi dapat memberikan manfaat kepada para pemangku kepentingan pelatihan vokasi, terutama dalam upaya mengurangi angka pengangguran.
Masalahnya, berbagai tantangan ketenagakerjaan hari ini dan di masa yang akan datang tidaklah mudah. Namun di sisi lain, Ida menilai ada peluang-peluang yang harus diraih, sehingga kondisi ketenagakerjaan menuju lebih baik.
Oleh karena itu, semua pihak harus bersama-sama bergandengan tangan menjadikan pelatihan vokasi sebagai salah satu cara menjawab tantangan dan peluang tersebut.
“Pelatihan vokasi merupakan solusi yang dinilai tepat untuk menjawabnya, terutama dalam menghasilkan SDM berkualitas dalam rangka mewujudkan Indonesi Emas 2045,” ujarnya.
Ida menyatakan, Kemnaker sebagai leading sector penyelenggaraan pelatihan vokasi berkomitmen untuk berusaha sebaik mungkin menyediakan fasilitas, sarana, dan prasarana pelatihan vokasi yang berkualitas dalam rangka peningkatan kualitas SDM Indonesia.
Namun hal tersebut tidak akan bisa berjalan dengan baik tanpa kolaborasi, sinergi, dan integrasi antar pemangku kepentingan dalam ekosistem ketenagakerjaan.
“Karena itu, kepada para pemangku kepentingan ini, saya mengajak mari kita saling mendukung, menguatkan langkah bersama untuk menyelenggarakan pelatihan vokasi terintegrasi dengan informasi pasar kerja, sertifikasi, dan penempatan yang berkualitas demi sektor ketenagakerjaan dan Indonesia yang lebih baik,” ujarnya. (Purwanto).