Politeknik ATK Yogyakarta Wisuda 221 Lulusan D-3 IP Tertinggi 3,92 dan 18 Lulusan D-1 Industri Tahun 2023

YOGYAKARTA-MARITIM : Sebanyak 221 lulusan D-3 dengan indeks prestasi tertinggi 3,92 dan 18 lulusan program pendidikan setara D-1 Industri, Selasa (14/11), di wisuda pada Sidang Senat Terbuka dalam rangka Wisuda Diploma III dan Pelepasan Program Pendidikan Setara D-1 Tahun 2023 Politeknik ATK Yogyakarta.

Pelaksanaan wisuda dilakukan di Kampus II Politeknik ATK Yogyakarta, yang dihadiri oleh Dewan Senat Akademik Politeknik ATK Yogyakarta, Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan Vokasi Industri, Emmy Suryandari dan Kepala Pusbindiklat SDM Aparatur, Restu Yuni Widayati  Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustrian (Kemenperin), pimpinan unit kerja di lingkungan Kemenperin, para orangtua wisudawan/wisudawati dan para wisudawan/wisudawati.

Read More

Dapat disampaikan bahwa dari 221 lulusan D-3 tersebut, sekitar 65 wisudawan telah dinyatakan bekerja, 18 wisudawan melanjutkan studi dan 23 wisudawan sudah berwirausaha. Sehingga bisa diartikan pada saat wisuda ini lulusan dari Politeknik ATK Yogyakarta terserah kerja sebesar 49,13%. Di samping itu, beberapa mahasiswa lainnya sedang mengikuti proses seleksi pada perusahaan mitra Politeknik ATK Yogyakarta, di antaranya PT Bintang Indokarya Gemilang, PT Parkland World Indonesia Jepara, PT Changsin Indonesia, PT Intidragon Suryatama dan beberapa perusahaan lain.

“Dengan tambahan lulusan yang baru ini, maka total Alumni Politeknik ATK Yogyakarta kini berjumlah 5.354 orang. Lulusan ini merupakan salah satu bentuk tanggung jawab Politeknik ATK Yogyakarta pada bangsa dan negara Indonesia sekaligus merupakan karya utama Politeknik ATK Yogyakarta. Sehingga sampai saat ini para Alumni Politeknik ATK Yogyakarta terus dibutuhkan di berbagai sektor, baik itu sektor industri, instansi pemerintah, maupun berwirausaha,” kata Direktur Politeknik ATK Yogyakarta, Drs Sugiyanto S.Sn MSn, saat menyampaikan laporan pada Sidang Senat Terbuka dalam rangka Wisuda Diploma Tahun 2023 dihadapan para undangan dan para tamu.

Dua ratus dua puluh satu wisudawan/wisudawati yang dilepas berasal dari tiga Program Studi (Prodi) yakni Teknologi Pengolahan Kulit (TPK), Teknologi Pengolahan Produk Kulit (TPPK) dan Teknologi Pengolahan Karet dan Plastik (TPKP).

Adapun pelepasan 18 lulusan Program Pendidikan Setara D-1 Industri di Magetan sejak berdiri sudah dilakukan sebanyak dua kali. Berikut adalah nama-nama wisudawan/wisudawati D-1 Magetan tahun 2023 berikut penempatan kerjanya, yakni Anggi Putra Harsa (wirausaha batik dan kulit), Adi Retno Palupi (bekerja di SPBU Magetan), Fauzan Almanap (melanjutkan kuliah di Politeknik ATK Yogyakarta), Faza Masruri (wirausaha), Febrian Surya Nugraha (melanjutkan kuliah di Politeknik ATK Yogyakarta), Tegar Priya Ambada (wiraswasta), Nida Salma Farikha (melanjutkan kuliah di Politeknik ATK Yogyakarta), Wulan Widyawati (wiraswasta dan guru PAUD) serta Olga Tanbihul Ghofilin Dirgantara (wiraswasta).

Kemudian Karin Anasthasya (wiraswasta), Idha Winarsih (PT Berkah Melimpah Bahagia), Ira Fitriani (melanjutkan kuliah di Politeknik ATK Yogyakarta), Moch Qusnul Yakin (Senikersku), Naily Dian Nafiati (melanjutkan kuliah di Politeknik ATK Yogyakarta), Lusiana Verin Agustin (melanjutkan kuliah di Politeknik ATK Yogyakarta), Bintang Fajar Kuncoro (melanjutkan kuliah di Politeknik ATK Yogyakarta), Bara Ilham Maulana (wiraswasta) dan Meganando Syacwaludin Suhandono (wiraswasta).

Industri kulit, produk kulit, alas kaki serta karet dan plastik, menurut Sugiyanto, merupakan industri yang akan terus berkembang. Keberlimpahan sumber daya alam pada bidang industri tersebut menjadi karunia yang harus bisa kita eksplorasi, memanfaatkan dan diberdayakan dengan bijak.

Peluang pengembangan lebih lanjut masih terus terbuka lebar bagi para Alumni Politeknik ATK Yogyakarta untuk dapat berkontribusi nyata bagi pembangunan dan berkarya di tengah masyarakat.

“Pengembangan industri akan berjalan dengan baik jika tiga pilar utama, yaitu industri, pemerintah dan perguruan tinggi bekerja secara optimal sesuai fungsinya masing-masing. Perguruan tinggi memiliki tugas pokok sebagai penyedia SDM intelektual dalam industri nasional. Sehingga riset/penelitian menjadi faktor penting dan menyatu dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi dan juga penelitian yang melibatkan mahasiswa yaitu dalam kegiatan penyusunan tugas akhir,” ungkap Sugiyanto.

Menuju Corporate University

Dijelaskan, sesuai Keputusan Menteri Perindustrian No 1009 tahun 2021 tentang Pengembangan Vokasi Industri Bertaraf Global Menuju Corporate University BPSDMI Kemenperin, maka Politeknik ATK Yogyakarta menetapkan strategi Corporate University hingga tahun 2030 melalui tujuh strategi, 13 sasaran dan 86 rencana tindak.

Adapun realisasi pada 2023 untuk Strategi Pertama : Pengembangan Pendidikan Dual System dengan STEM Learning Model Berstandar Global. Pertama, Politeknik ATK Yogyakarta telah menambah kerja sama di dalam negeri dengan total sepuluh  MoU dengan enam perusahaan/industri, dua pemkab dan dua lainnya. Sementara dari luar negeri satu MoU dengan Dar Es Salam Institute of Technology Tanzania. Kedua, terkait dual system, pada 2023 Politeknik ATK Yogyakarta telah berkolaborasi dengan 49 perusahaan/industri, yakni sepuluh perusahaan untuk jurusan Teknologi Pengolahan Kulit, 27 perusahaan untuk jurusan Teknologi Pengolahan Produk Kulit dan 12 perusahaan untuk jurusan Teknologi Pengolahan Karet dan Plastik. Ketiga, dikembangkan Teaching Factory, suatu pembelajaran berbasis kompetensi melalui link and match, atau sinergi antara kampus dan dunia usaha/industri. Sehingga menghasilkan lulusan kompeten sesuai kebutuhan dunia industri. Metode ini dilakukan pada tiga prodi dengan kurikulum 61% mata kuliah praktek dan 39% mata kuliah teori. Mata kuliah Politeknik ATK Yogyakarta juga telah diakui oleh BAN-PT melalui proses akreditasi institusi berpredikat Baik Sekali. Selain itu, telah mengantongi sertifikasi internasional dari VAPRO dengan jumlah 18 mahasiswa dan pada 2023 ini juga sebanyak 165 wisudawan telah mengikuti TOEIC dengan perolehan skor tertinggi 765.

Strategi Kedua : Melaksanakan Penelitian Terapan Problem Solving Sektor Industri Prioritas, yakni satu, telah jalan 20 penelitian sebagai bentuk komitmen Politeknik ATK Yogyakarta mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya di bidang kulit, karet dan plastik. Kedua, dari penelitian itu telah menghasilkan enam jurnal internasional, 13 jurnal nasional, dua seminar internasional dan satu seminar nasional. Ketiga, terkait biaya penelitian, Politeknik ATK Yogyakarta tahun ini memperoleh hibah SPIRIT Kemenperin dan Grand Riset Sawit dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) sebesar Rp620 juta.

Strategi Ketiga : Melaksanakan Pengabdian Masyarakat dalam Pengembangan Industri, Politeknik ATK Yogyakarta telah berpartisipasi dalam pelatihan, pendampingan IKM serta penyuluhan dan konsultasi industri. Pada 2023, telah terlaksana tujuh kegiatan pengabdian pada masyarakat tingkat nasional dan satu tingkat internasional berupa pelatihan Penyamakan Kulit Indonesia-Tanzania hasil kerja sama Kemenperin, Kemenlu, SED-TVET GIZ dan pemerintah Tanzania.

Strategi Keempat : Mengembangkan Kompetensi Industri 4.0 melalui Pembangunan Satelit PIDI 4.0. Proses pembelajaran di Politeknik ATK Yogyakarta tentu juga disesuaikan dalam sarana dan prasarana. Hal itu ditunjukkan dengan pembangunan Capability Center 4.0. Di mana periode 2021-2022, Politeknik ATK Yogyakarta membangun satu skema industri 4.0 untuk produk sepatu olah raga (spot shoes).

Strategi Kelima : Membangun dan Mengembangkan Kelembagaan Inkubator Bisnis yang Terintegrasi dengan Stakeholder Terkait. Satu, Technology Business Incubator (TBI) kini jadi kewajiban setiap perguruan tinggi, sehingga Politeknik ATK Yogyakarta sebagai lembaga pendidikan tinggi tidak lepas dari kewajiban untuk melahirkan wirausahawan-wirausahawan muda melalui Pembentukan Kelembagaan Inkubator Bisnis di Politeknik ATK Yogyakarta. Harapannya, wirausahawan-wirausahawan tersebut mampu melihat permasalahan, peluang dan sekaligus memberikan solusi-solusi nyata demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Strategi Keenam : Mengembangkan Skema Kompetensi dan Uji Kompetensi LSP, yaitu berupa penguatan dan peningkatan keterampilan para lulusan lewat hadirnya Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) yang dilisensi BNSP. Sehingga diharapkan setiap lulusan Politeknik ATK Yogyakarta sudah memiliki kompetensi unggul. Pada 2023 ini, LSP Politeknik ATK Yogyakarta memiliki skema kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan industri berupa sepuluh skema. Di mana hasil uji kompetensi menyatakan 98% mahasiswanya dinyatakan kompeten dalam bidang alas kaki, pengolahan kulit dan pengolahan plastik.

Link & match keharusan

Sementara Kepala BPSDMI Kemenperin, Masrokhan, saat memberikan sambutan yang diwakili Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan Vokasi Industri, Emmy Suryandari, mengatakan Kemenperin menyadari betul pentingnya peran SDM dalam mewujudkan industri yang tangguh dan berdaya saing. Untuk itu, pembangunan SDM industri jadi prioritas BPSDMI untuk menghasilkan SDM yang kompeten dan berdaya saing melalui pendidikan Vokasi.

Pasalnya, penyelenggaraan pendidikan vokasi bertujuan sepenuhnya untuk memastikan ketersediaan SDM kompeten yang sesuai dengan kebutuhan industri, baik untuk saat ini maupun pengembangan industri ke depannya.

“Oleh karena itu, link and match antara pemerintah vokasi dengan dunia usaha industri menjadi suatu keharusan, tidak hanya dalam bentuk penyerapan lulusan, melainkan juga dalam penyelenggaraan pendidikan vokasi secara bersama-sama, mulai dari pengembangan kurikulum pembelajaran, penyediaan tenaga pengajar, penguatan sertifikasi, penyelenggaraan praktek kerja industri serta pengembangan dan penyediaan infrastruktur dan fasilitas-fasilitas yang diperlukan,” ujarnya.

Pada kesempatan itu, BPSDMI mengapresiasi kinerja Politeknik ATK Yogyakarta yang semakin meningkat dalam hal kerja sama yang sudah di bangun, baik dengan industri maupun institusi di dalam dan di luar negeri. Terutama untuk pelatihan internasional pada bidang kulit, sertifikasi internasional dan kerja sama pengembangan riset terapan.

“Saya berharap Politeknik ATK Yogyakarta terus memberikan kontribusi yang lebih besar lagi terhadap pengembangan sektor industri kulit dan alas kaki melalui penyediaan tenaga kompeten, pengembangan riset terapan serta kegiatan-kegiatan pengabdian pada masyarakat,” ajaknya.

Masrokhan menjelaskan, pendidikan vokasi juga merupakan cara dalam membangun generasi muda jadi SDM industri yang kompeten. Sehingga dapat memacu pertumbuhan ekonomi melalui pengembangan industri yang berdaya saing. (Muhammad Raya)

Related posts