SOLO-MARITIM: Guna mewujudkan tenaga kerja yang kompeten, berdaya saing nasional maupun internasional, Kementerian Ketenagakerjaan meningkatkan kapasitas Balai Latihan Kerja Komunitas (BLKK) menjadi balai inkubator wirausaha.
Menurut Staf Khusus Menaker Titik Mas’sudah, transformasi BLKK menjadi inkubator membutuhkan komitmen dan investasi yang berkelanjutan dari pemerintah, serta kolaborasi dengan berbagai pihak terkait. Termasuk sektor swasta dan lembaga pendidikan.
“Dukungan yang tepat, BLKK Inkubator dapat menjadi katalis bagi lahirnya generasi wirausaha baru yang inovatif dan berdaya saing, membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih sejahtera,” kata Titik saat membuka Forum Group Discussion (FGD) ‘Strategi Peningkatan Kapasitas BLKK Menjadi Inkubator Wirausaha yang Mandiri dan Berdaya Saing Tahun 2024’ di Solo, Jawa Tengah, Rabu (25/9/2024) malam.
Pemerintah berharap BLKK yang telah memiliki lembaga inkubator resmi, dapat berperan secara intensif dalam pembangunan ketenagakerjaan, khususnya program perluasan kesempatan kerja.
“Saya harap Bapak/Ibu tidak bingung dengan bertambahnya tugas BLKK sebagai lembaga inkubator. Lembaga inkubator yang telah didirikan secara formal di bawah BLKK atau di bawah yayasan induk, merupakan upaya memandirikan BLK Komunitas itu sendiri,” ujar Titik Mas’sudah di depan para pengelola BLKK.
Titik mengungkapkan, sejak tahun 2017 hingga 2023 Kemnaker telah membangun 4.282 BLK Komunitas yang tersebar di seluruh Indonesia. BLKK secara tradisional berfokus pada pemberian pelatihan keterampilan kerja. Namun transformasi menjadi inkubator membawa BLKK ke level yang lebih tinggi.
“Inkubator tak hanya memberikan pelatihan, tetapi juga pendampingan komprehensif, akses permodalan, jaringan, dan ruang usaha. Pendekatan holistik ini menciptakan ekosistem yang kondusif bagi lahirnya wirausaha baru,” kata Titik.
Sementara itu, Kepala Balai Besar Perluasan Kesempatan Kerja Bandung Barat Tuti Haryanti mengatakan, untuk menumbuhkan wirausaha baru, BLKK Inkubator dapat membantu wirausaha mendapatkan modal awal, melalui pinjaman, hibah atau investasi. Salah satunya melalui kegiatan business matching. (Purwanto).