TERNATE — MARITIM : Wilayah perairan Ternate termasuk daerah yang rawan, karena beberapa kali pernah terjadi kecelakaan kapal hingga menelan korban jiwa.
Seperti terlihat beberapa hari ini, di wilayah Maluku Utara gelombang laut cukup tinggi, sehingga peringatan cuaca yang disampaikan BMKG harus diperhatikan oleh seluruh pemangku kepentingan.
Demikian Sekretaris Daerah Kota Ternate, Dr. M Tauhid Soleman saat membuka Bimbingan Teknis (Bimtek) Keselamatan Pelayaran, di wilayah Ternate yang pelaksanaanya memasuki Periode IV Tahun Anggaran 2019, Selasa (6/8).
Untuk itu, Tauhid minta agar semua operator pelayaran harus patuh dan tahu tentang aturan yang terkait keselamatan pelayaran. Mengingat,keselamatan pelayaran, bukan cuma tugas dari pemerintah pusat tapi juga bagian dari kepentingan daerah yang setiap saat harus didorong agar menjadi perhatian penting.
“Jadikan Bimtek ini sebagai sarana transfer pengetahuan tentang keselamatan pelayaran untuk dimplementasikan di wilayah Ternate dan sekitarnya, termasuk persoalan tentang mitigasi bencana di laut,” kata Tauhid, di Hotel Grand Dafam Bela, berlangsung selama tiga hari.
Ia mengaku,transportasi laut merupakan moda yang paling banyak digunakan masyarakat di Ternate untuk mobilitas sehari-hari. Karena letaknya yang dikelilingi lautan,membuat transportasi laut memiliki peran penting bagi msyarakat Ternate.Hal tersebut menandakan bahwa aspek keselamatan menjadi bagian terpenting yang harus diprioritaskan dalam penyelenggaraan transportasi laut.
Ia menjelaskan, dari Ternate untuk menuju wilayah lain seperti Tidore atau Sofifi tidak ada pilihan lain selain menggunakan moda transportasi laut. Tapi ada juga wilayah, yang bisa dijangkau dengan transportasi udara.
“Oleh karenanya, keselamatan pelayaran harus menjadi perhatian utama seluruh pemangku kepentingan, termasuk memerhatikan tanda-tanda alam yang terjadi,” tegasnya.
Dalam sambutannya, Direktur Perkapalan dan Kepelautan diwakili Kasubdit Pencegahan Pencemaran dan Manajemen Keselamatan Kapal dan Perlindungan Lingkungan di Perairan, Capt Jaja Suparman mengatakan, program Bimtek ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan pemahaman. Baik bagi regulator maupun operator pelayaran, di wilayah Maluku Utara terhadap berbagai aspek teknis dan regulasi di bidang kelaiklautan kapal.
“Hal ini dibutuhkan demi menunjang keselamatan pelayaran dan kelaiklautan kapal,” ujar Jaja.
Pihaknya berharap, melalui bimbingan teknis ini seluruh pihak terkait di Ternate dapat menerapkan aspek-aspek yang menunjang keselamatan pelayaran dan kelaiklautan kapal. Juga menjadi contoh dan teladan bagi pihak lain di seluruh Maluku Utara.
Kementerian Perhubungan terus mengimbau operator pelayaran untuk senantiasa mengutamakan kelaiklautan kapal serta keselamatan dan keamanan pelayaran.
“Para awak kapal wajib memastikan peralatan keselamatan pelayaran berfungsi dengan baik. Jumlah peralatannya memadai serta muatan penumpang dan barang di kapal tidak melebihi kapasitas,” terang Jaja.
Keselamatan pelayaran lanjutnya, merupakan kebutuhan mutlak dan tanggung jawab bersama, baik regulator, operator dan juga pengguna jasa transportasi laut, termasuk para penumpang kapal.
“Kepatuhan terhadap kelaiklautan kapal dan keselamatan pelayaran memerlukan komitmen bersama dari semua pihak sehingga nantinya keselamatan pelayaran dapat menjadi budaya maritim Indonesia,” ucap Jaja.
Adapun peserta kegiatan ini sekitar 60 orang dari berbagai unit kerja di lingkungan Kementerian Perhubungan. Hadir pula peserta dari Pemerintahan Daerah setempat serta perusahaan pelayaran dan pemilik atau operator kapal yang berdomisili dan beroperasi di Maluku Utara.
Narasumber berasal dari Direktorat teknis kantor pusat Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan Balai Kesehatan Kerja Pelayaran (BKKP).(Rabiatun)