Bandara Kediri Bakal Terintegrasi dengan Angkutan Umum

KEDIRI – MARITIM : Berkenaan dengan kian dekatnya tenggat waktu memulai muncul spekulasi yang terkait kebneradaan infrastruktur pendukung  pembangunan fisik bandar udara baru di Kediri, Jawa Timur. Antara lain, saat ini sudah mulai diperbincangkan beberapa kemungkinan akses jalan penghubung ke infrastruktur yang keberadaannya sering kali hubungkan dengan produsen rokok Gudang Garam itu. Menanggapi hal itu, Budi Setiyadi Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Hubdat Kemenhub) mengatakan, kedepan akses jalan itu akan terintegrasi dengan moda transportasi lainnya, atau dapat juga dengan menggunakan bus atau travel dari pihak swasta.

Read More

 

Ungkap Dirjen Hubdat, Selasa lalu: “Sudah pasti dari bandara akan diintegrasikan dengan transportasi lain. Jadi begitu turun dari pesawat udara, para penumpang dipastikan sudah akan tersedia transportasi lain, apakah via kereta api atau angkutan darat lainnya”.

Dijelaskan pula, pembahasan masalah angkutan umum di Bandara Kediri masih terlalu dini.

Karena itu pihaknya masih menunggu konfirmasi dari Dirjen Perhubungan Udara (Hubdar) dan Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Mengenai mekanisme transportasi ke bandara maupun sebaliknya, pihaknya masih berkoordinasi dengan jajaran terkait guna mengetahui seperti apa angkutan umum yang dibutuhkannya.

“Biasanya, di awal (keberadaan bandara) pasti ada subsidi angkutan atau mempersiapkan koridor khusus beserta angkutannya” imbuh Dirjen Hubdar.

Untuk diketahui, akses jalan menuju Bandara Kediri berada di jalan poros Kediri-Nganjuk.

Keberadaan angkutan umum di jalur lalu lintas tersebut sudah ada, tetapi armadanya sangat terbatas karena bukan jalan utama. Karena itu pembangun titik simpul tranportasi massal, akan diimbangi dengan pembangunan infrastruktur pendukung.

Untuk itu, Kementerian PUPR pasti sudah mempersiapkan infrastruktur seperti jalan tol atau pelebaran jalan untuk mendukung akses ke bandara yang akan menelan investasi sekitar Rp 6 triliun. Ujar Dirjen Hubdat lebih jauh: “Nanti kalau sudah ada persiapan dari PUPR baru kami masuk, untuk mempersiapkan angkutan umumnya dari mana. Kediri-Nganjuk, Kediri-Blitar atau lewat jalur Tulungagung, pasti kami siapkan. Untuk kepentingan itu nati, Hubdar akan lakukan  kajian terkait integrasi tranportasi angkutan umum dari Bandara Kediri”.

Masih menurut Dirjen Hubdar, Iitegrasi itu dapat menggunakan angkutan umum bus dari penugasan Damri atau swasta travel yang sifatnya fleksibel sesuai kebutuhannya. Sedang

jalur utama dan jalur tol akses menuju ke bandara merupakan wewenang dari PUPR. Fihak Ditjen Hubdat akan menunggu undangan dari Dirjen Hubud. Atau kalau tidak. maka fihak Hubdat yang akan berinisiatif menyurvei ke lokasi transportasi apa yang dibutuhkan.

Sebelumnya Kepala Dinas Perhubungan Jatim Fattah Jasin mengatakan, telah berkoordinasi dengan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), terkait persiapan sarana prasana penunjang untuk Bandara Kediri. Sebab, infrastruktur jalan penghubung menuju ke bandara mutlak saling terkoneksi. Dia juga berharap infrastruktur pendukung itu dapat segera digarap beriringan dengan pembangunan Bandara Kediri.

Pungkas Kadin Perhubungan Jatim: “Kami sudah sampaikan masalah ini ke BPJT bahwa jalan tol penghubung wilayah Kediri dan Tulungagung layak dibangun. Tak hanya Tol Kertosono-Kediri saja. Selain itu akses jalan nasional, provinsi dan kota juga akan dipersiapkan menjadi sistem jaringan jalan pendukung Bandara Kediri”.  (Ayu/Sub/Maritim)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *