JAKARTA – MARITIM : Bahlil Lahadalia Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mendukung Jawa Timur menjadi wilayah basis industri orientasi ekspor di wilayah timur Indonesia. Menururtnya Jatim memiliki kawasan industri Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) yang dinilai potensial untuk pengembangan industri orientasi ekspor, hingga dinilai siap jadi tuan rumah yang baik bagi investor lewat telah dilakukannya pembenahan perizinan, perbaikan iklim usaha terkait Ease of Doing Business (EoDB) hingga pelayanan bagi investor.
Dikatakan, pemerintah pusat sudah menetapkan percepatan ekonomi khusus Jatim dengan dikeluarkannya Peraturan Presiden No 80 tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi di Kawasan Gresik – Bangkalan – Mojokerto – Surabaya – Sidoarjo – Lamongan, Kawasan Bromo – Tengger – Semeru, serta Kawasan Selingkar Wilis dan Lintas Selatan. Ujarnya melalui rilis, Sabtu (14/3/2020): “Jatim ini sudah cantik bagi investor. Saya lihat pemerintahnya sudah pandai ‘bersolek diri’ dari mulai proses perizinan hingga promosi potensi yang ada. Sudah barang tentu dilirik investor! Buktinya minggu ini saja delegasi pebisnis yang datang bersama Raja Belanda langsung datang berkunjung ke Surabaya”.
Seperti diketahui, Jatim merupakan provinsi penyumbang realisasi investasi terbesar keempat di Indonesia selama 2019, dengan kontribusi sebesar 7,22% dari total investasi Indonesia dengan nilai total Rp 58,5 triliun. Selama 2018-2019, kegiatan investasi di Jawa Timur terpusat 3 wilayah yaitu Kota Surabaya, Kabupaten Gresik dan Kabupaten Pasuruan. Sektor yang mendominasi pada 2019 adalah konstruksi sebesar Rp9,88 triliun atau 17% dari total realisasi investasi. Sisanya, disusul kemudian industri makanan Rp9,5 triliun dengan porsi 16% dari total investasi. (RX/Maritim)