JAKARTA – MARITIM : Dalam masa pandemi Covid-19 di Indonesia dan dunia saat ini, lembaga pendidikan dan pelatihan bidang transportasi laut harus mampu beradaptasi dengan baik di tengah tatanan dunia baru. Untuk itu, berkoordinasi dengan gugus tugas penanganan Covid-19 setempat dan Pemerintah Daerah, serta menerapkan protokol kesehatan dengan disiplin dalam melakukan aktifitas di lingkungan sekolah, sangatlah penting.
Hal tersebut ditekankan Kepala Badan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP), Sugihardjo, saat membuka acara peringatan Dies Natalis ke-13 Politeknik Pelayaran (Poltekpel) Sorong secara virtual di Jakarta.
Dies Natalis yang mengusung tema KOLABORASI UNTUK BERINOVASI MENUJU SUMBER DAYA MANUSIA MARITIM YANG UNGGUL DAN PRODUKTIF SERTA AMAN DARI COVID-19, GUNA MENDUKUNG PERCEPATAN TERWUJUDNYA KEBIASAAN BARU DALAM BERTRANSPORTASI ini, digelar secara sederhana dengan menjalankan protokol kesehatan, serta mengadaptasi tatanan kehidupan baru (new normal).
Dalam siaran pers yang diterima tabloidmaritim.com, Jumat (26/6)Sugihardjo mengatakan,sebagai sekolah vokasi dimana bobot praktek lebih besar dari teori, cara Pembelajaran Jarak jauh (PJJ) yang dilakukan secara daring/online tentunya menjadi tantangan tersendiri, karena praktek membutuhkan simulator atau alat peraga lainnya secara langsung tidak bisa dilakukan secara daring/online.
“BPSDMP sedang menyusun pembelajaran dengan pendekatan Computer Based Training (CBT) yang diharapkan mampu memberikan solusi untuk kegiatan praktek taruna ditengah pandemi Covid-19 dan tatanan dunia baru”, aku Sugihardjo.
Ditambahkan, proses belajar mengajar yang mengacu pada protokol kesehatan yang dilaksanakan di kampus harus memperhatikan tiga hal yaitu disiplin memakai masker, menjaga jarak, dan menjaga kebersihan lingkungan kampus. Ini tidak hanya untuk para taruna, namun juga seluruh pihak yang masuk dan beraktifitas di kampus, seperti dosen, katering, laundry dan lain sebagainya harus diperhatikan dan dipastikan steril.
Secara khusus Sugihardjo menyoroti, perkembangan teknologi yang juga terjadi pada industri maritim dimana penyelenggaraan angkutan laut yang dulunya konvensional semakin hari semakin sarat teknologi dan telah mulai dengan teknologi otomasi. Hal tersebut menuntut awak kapal, dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan tersebut termasuk juga para lulusan sekolah pelaut BPSDMP. Untuk itu ia meminta agar taruna juga dibekali penguasaan teknologi sehingga mampu bersaing dengan pelaut luar negeri di tengah gempuran globalisasi dan teknologi yang semakin berkembang saat ini.
“Dengan mulai berlakunya MEA dimana tidak ada batasan bagi warga negara seluruh ASEAN untuk bekerja di negara-negara ASEAN lainnya, ditambah lagi dengan era industri 4.0 atau era digitalisasi dan otomasi dimana tenaga kerja manusia akan secara bertahap digantikan oleh mesin, mengharuskan seluruh pelaut Indonesia untuk selalu belajar serta mengasah kemampuan dan keterampilan serta menguasai teknologi pelayaran yang terus berkembang”, imbuhnya.
Sugihardjo mengajak semua pihak terkait untuk bekerja sama dengan pendekatan Quadruple Helix yaitu dengan kerja sama antara pemerintah, industri, masyarakat, dan lembaga pendidikan untuk menghasilkan lulusan yang kompeten dan profesional dan langsung dapat diserap oleh pasar.
Sebelumnya dalam sambutan, Sugihardjo mengucapkan selamat kepada Poltekpel Sorong sekaligus mengeparesiasi sekolah yang sampai dengan saat ini telah memiliki kurang lebih 700 orang alumni. Ia menghiglight transformasi lembaga diklat ini yang sebelumnya berbentuk Balai. Ia berharap agar Poltekpel Sorong dapat meningkatkan tata kelola dan kualitas lulusan sehingga mampu menjadi Center of Excellence.“Setelah bertransformasi, Poltekpel kini wajib melakukan Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni pembelajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dan kehadirannya harus secara nyata berkontribusi terhadap kesejahteraan masyarakat sekitar”, ucap Sugihardjo.
Diakhir sambutan Sugihardjo mengajak para taruna dan alumni, untuk senantiasa meningkatkan kompetensi, menjaga profesionalitas, integritas dan disiplin, bekerja keras dengan cara yang cerdas untuk dapat memenangkan persaingan di dunia global. Dan kepada para pelaut, Sugihardjo mengucapkan Selamat Hari Pelaut Sedunia yang pada tahun ini mengusung tema “Seafarers Are Key Workers”.
Ia mengapresiasi pelaut yang berada di garis depan dan berperan penting dalam menjaga distribusi barang seperti makanan, obat-obatan dan peralatan medis. Sugihardjo juga mengutip pernyataan Sekjen IMO, Kitack Lim, yang disampaikan kepada seluruh pelaut di dunia bahwa IMO memahami masalah yang sedang dihadapi para pelaut saat ini. Sekjen IMO meminta perusahaan pelayaran di seluruh dunia untuk mengadopsi pendekatan praktis dan pragmatis untuk masalah pergantian awak, pengadaan kembali, perbaikan, survei, dan sertifikasi lisensi pelaut.
“Selamat hari pelaut internasional”, pungkas Sugihardjo. (Rabiatun)