Semarang, Maritim
Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang (PIP Semarang) hari ini (13/4) kembali melahirkan perwira pelaut Tingkat III sebanyak 186 orang dari jurusan Nautika,Teknika dan Ketatalaksanaan Angkutan Laut. Pelepasan Perwira pelayaran tersebut ditandai dengan upacara wisuda di halaman kampus PIP Semarang.
Sebagai inspektur upacara adalah Kepala Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Laut, Capt.Arifin Soenardjo mewakili Kepala BPSDM Perhubungan. Secara simbolis,Inspektur upacara melepas para lulusan dengan melepas epolet Taruna serta memercikkan tirta samudera kepada perwakilan wisudawan.
Dalam salah satu pesannya, Arifin Soenardjo meminta kepada wisudawan untuk terus berkarya dan belajar agar tetap menjaga kualitas mengingat peluang kerja di sektor SDM kemaritiman sangat terbuka seiring program Presiden Jokowi yang mencanangkan istilah Tol Laut. Ia mencontohkan, baru-baru ini Indonesia mendapatkan kepercayaan dari negara tetangga untuk melayani pandu luar biasa di Selat Malaka,di mana itu adalah termasuk jalur pelayaran terpadat di dunia.
Kepada manajemen Kampus PIP Semarang,Arifin Soenardjo juga berpesan agar terus menjaga kualitas pendidikan,dan termasuk juga tenaga pengajarnya. Bila perlu ada tenaga pendidik S2 atau S3 khusus Ilmu Pelayaran.
Sementara itu,Direktur PIP Semarang Capt.Wisnu Handoko dalam laporannya mengatakan, para lulusan itu selama 4 tahun secara intensif telah ditempa ilmu pengetahuan dan mental untuk disiapkan menjadi SDM pelaut yang tangguh. “Smester 1 sampai 4 di kampus,semester 5 sampai 6 di kapal dan 7 sampai 8 kembali ke kampus untuk persiapan ujian,” kata Wisnu.
Sedangkan dari sisi tenaga didik, lanjut Capt.Wisnu Handoko, PIP Semarang telah memiliki 45 Dosen yang telah tersertifikasi sesuai kompetensinya, dan 8 di antaranya telah bergelar Doktor.
Selain itu,beberapa waktu lalu PIP Semarang juga telah mendapatkan sertifikat sebagai LSP(Lembaga Sertifikasi Profesi) dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi. Sedangkan dari sisi pengelolaan,PIP Semarang sejak 2015 telah menyandang status BLU (Badan Layanan Umum) dari Kementerian Keuangan.
*A.Habib
