JAKARTA-MARITIM : PT PAL Indonesia (Persero) perluas portofolio bisnis MRO (Maintenance, Repair & Overhaul) dengan memasuki bidang MRO sistem senjata. Hal ini ditandai dengan seremoni jabat tangan virtual Presiden Direktur PT PAL Indonesi (Persero), Kaharuddin Djenod, dan CEO BAE Systems Bofors AB, Ibu Lena Gillström.
Seremoni ini disaksikan langsung oleh Duta Besar RI untuk Kerajaan Swedia dan Republik Latvia, Kamapradipta Isnomo, di Surabaya, Kamis (27/5).
Sebelumnya PAL dan Bofors telah melaksanakan penandatanganan Teaming Agreement for Maintenance Repair & Overhaul (TA MRO).
“TA MRO ini berpotensi merintis kemajuan di bidang kerja sama pertahanan Indonesia dan Swedia. Format kerja sama seperti ini akan terus dikedepankan oleh KBRI Stockholm dalam meningkatkan kerja sama bilateral kedua negara,” kata Kamapradipta dalam sambutannya.
Sementara Ibu Gillström menyampaikan, penandatanganan ini merupakan suatu milestone bagi Bofors dan Indonesia melalui PAL. Dengan payung hukum ini kedua pihak dapat bekerjasama di bidang MRO. Kaharuddin Djenod menambahkan, kerja sama ini diharapkan dapat membuat PAL lebih kompetitif dan bertaraf internasional.
TA MRO antara PAL dengan Bofors yang ditandatangani pada 29 April 2021 yang lalu meliputi realisasi pelaksanaan pemeliharaan dan perbaikan meriam Bofors 40 mm dan 57 mm di PAL. Pengalaman selama 41 tahun dalam melaksanakan pemeliharaan dan perbaikan KRI sampai dengan level Hardepo membuat PAL saat ini telah menjadi galangan pilihan utama. Dengan penambahan kapabilitas dalam perawatan meriam Bofors dapat meningkatkan pelayanan pemeliharaan dan perbaikan alutsista, mengingat perbaikan tersebut sudah tidak perlu lagi dilaksanakan di Swedia.
Dengan lokasi yang berada tepat di sebelah Komando Armada II di Surabaya, PAL dapat memangkas total waktu perbaikan meriam Bofors. Sebelumnya perbaikan pada kondisi tertentu harus dilaksanakan di pabrik Bofors di Swedia.
Tercatat ada 37 unit meriam Bofors yang dioperasikan TNI AL. Unit tersebut terdiri dari jenis 40 dan 57 mm. Meriam tersebut terpasang pada berbagai jenis KRI, di antaranya KCR 60 M, FPB 57 M, dan LST. (Muhammad Raya)