HIMKI Jalin Kerja Sama dengan PaDi UMKM dalam Pengadaan Barang/Jasa BUMN

JAKARTA-MARITIM : Produk yang dikembangkan para pengrajin dan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang tergabung dalam Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) semakin mendapat tempat di hati masyarakat dan sejumlah pemangku kebijakan di negeri ini.

Atas capaian ini, perhimpunan pelaku usaha di sektor permebelan dan kerajinan itu mulai mengarah untuk bisa merambah sejumlah kebutuhan seperti mebel dan kerajinan lainnya di lingkungan Badan Usaha Milik Negara ((BUMN).

Read More

Hal itu dikatakan Sekretaris Jenderal (Sekjen) HIMKI, Heru Prasetyo, saat menjadi pembicara bersama Adib Damara Satria, Merchant Growht PaDi UMKM, dalam diskusi secara daring bertajuk “Menjadi Vendor Pengadaan Barang/Jasa BUMN”, kemarin.

Menurutnya, melalui kerja sama yang sudah terjalin diharapkan PaDi UMKM bisa membantu untuk mengenalkan produk-produk HIMKI kepada BUMN. Misalnya, untuk pengadaan perlengkapan hotel, restoran dan kantor-kantor BUMN.

“Jadi tidak perlu kemana-mana. Kalau mau bangku sekolah atau ada renovasi kantor juga bisa ke teman-teman HIMKI. Untuk ke depannya, kita harus meningkatkan kerja sama dalam hal penjualan, guna menjaga pasar dalam negeri khususnya produk-produk dari anggota HIMKI,” ujar Heru.

Sinergi seluruh BUMN

Adib Damara Satria, dalam paparannya menyampaikan, PaDi UMKM merupakan  marketplace yang diinisiasi oleh Kementerian BUMN, bersinergi dengan seluruh BUMN di Indonesia. Di mana PT Telkom Indonesia ditunjuk sebagai pengelola dari aplikasinya.

PaDi UMKM, adalah pasar digital untuk UMKM, yang menjembatani transaksi antara penjual (UMKM) dan pembeli. Yang sebagian besar adalah BUMN di seluruh Indonesia.

Disebutkan, nilai transaksi dari PaDi UMKM kepada UMKM di seluruh Indonesia hingga saat ini sudah mencapai Rp1,7 triliun, dari 10 kategori yang sering dibelanjakan. Di antaranya, alat tulis kantor, barang elektronik komputer dan periferal.

Selain itu souvenir (kerajinan) dan merchandise, alat dan jasa kesehatan-keselamatan, catering dan snack. Tidak ketinggalan material konstruksi, pengadaan dan sewa perlengkapan furniture, jasa event organizer, jasa percetakan dan media, jasa perawatan peralatan dan mesin.

“Pengadaan barang dan jasa BUMN memang menjadi salah satu faktor penting untuk mengoptimalkan dan juga mendorong kinerja BUMN sebagai salah satu tonggak ekonomi terpenting di Indonesia. Selain itu, Indonesia juga memiliki banyak sekali pengusaha kelas kecil dan menengah atau yang biasa kita kenal dengan istilah UMKM,” tandas Adib.

Namun demikian, saran Heru, syarat mutlak untuk memperolah pengadaaan barang pemerintah atau BUMN harus mengedepankan sertifikasi Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN). Seperti yang dilakukan HIMKI dalam menjamin produk binaannya. Mulai dari sekarang sistem TKDN yang bagus ini harus dikedepankan.

“Dari sisi harga dan kualitas, produk-produk mebel dan kerajinan di bawah binaan HIMKI jauh lebih bagus dan harga yang ditawarkan juga jauh lebih murah. Ini dorongan kami kepada anggota dan juga BUMN,” ucapnya.

Semoga ke depan teman-teman UMKM ini, sambung Heru, diberikan kue atau rejeki dari pengadaan barang ini. Khususnya di lingkungan BUMN. Karena produk-produk UMKM di bawah binaan HIMKI sangat potensial sebagai marketplace PaDi UMKM dan ke depannya akan lebih banyak lagi. (Muhammad Raya)

Related posts