CIANJUR-MARITIM: Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah kembali mendorong para pengelola Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas agar dalam menerapkan kejuruan pelatihannya disesuaikan dengan kebutuhan pasar kerja lokal. Selain itu, kejuruannya juga harus dapat mendorong minat masyarakat untuk berwirausaha.
Dengan begitu, keberadaan BLK Komunitas pada akhirnya dapat menekan angka pengangguran dan memulihkan perekonomian, serta kondisi sektor ketenagakerjaan di masa pandemi dan setelahnya.
“Melalui BLK Komunitas, Kementerian Ketenagakerjaan tidak hanya mendorong terciptanya lapangan kerja untuk diri sendiri, tetapi juga lapangan kerja untuk masyarakat luas dengan menjadi entrepreneur,” kata Menaker pada peresmian BLK Komunitas di Pesantren Tanwiriyyah Cianjur, Jawa Barat, Selasa (4/10/2022).
Menaker mengemukakan, Kemnaker memulai program pembangunan BLK Komunitas sejak 2017. Pada 2021 yang lalu, penyebaran pembangunan BLK Komunitas menjadi lebih luas dengan melibatkan komunitas serikat pekerja/serikat buruh.
“Alhamdulillah, pada tahun 2021, Kementerian Ketenagakerjaan telah membangun 785 BLK Komunitas. Sehingga sampai akhir tahun 2021, secara total sejak tahun 2017 pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan telah mendirikan 2.912 lembaga yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia,” ucapnya.
Lebih lanjut dikatakan, untuk tahun 2022 ini Kemnaker tetap berkomitmen dalam akselerasi pelatihan kerja melalui pembangunan BLK Komunitas sebagai bagian dari agenda peningkatan SDM ketenagakerjaan Indonesia.
“Untuk tahun 2022, Kementerian Ketenagakerjaan menargetkan pembangunan 900 BLK Komunitas,” ucapnya. (Purwanto).