SEMARANG-MARITIM : Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menggandeng multi stakeholder untuk mengembangkan Virtual Technopark sebagai solusi keterbatasan tatap muka dan membuka ruang kerja sama lebih luas dan tanpa batas.
Pasalnya, Virtual Technopark harus segera diwujudkan untuk jadi solusi dari keterbatasan bekerja, bertemu dan berinteraksi pada saat ini. Sementara di sisi lain, Virtual Technopark membuka peluang besar dalam hal kerja sama investasi serta kolaborasi yang sangat menjanjikan ke depannya.
Hal itu dikatakan oleh Koordinator Fungsi Industri Software dan Konten, Direktorat Industri Elektronik dan Telematika, Ditjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, Nosadyan Nasyim, pada kesempatan FGD “Perkembangan Pembuatan Virtual Technopark”, di Semarang, Jawa Tengah, Kamis (10/11).
Hadir juga pada acara itu Tim Pengembangan Developer Portal Virtual Technopark Kemenperin, Saptoko Nugroho dan Kabid Industri Non Agro Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah Yayuk Armi Rahayuningsih.
Menurut Nosadyan, dengan adanya portal Virtual Technopark akan memudahkan para pelaku industri digital dalam membangun portofolio dengan menjadikannya sebagai showcase bagi produk-produk, pengembangan R&D, hingga pemasaran atau mencari investor.
Mengingat hal itu sejalan dengan usaha menumbuhkan Technopark di Industri TIK dalam negeri yang kokoh, pemerintah juga mendorong untuk dapat mengembangkan Virtual Technopark sebagai salah satu wadah/portal berkumpulnya para Technopark dalam naungan Kemenperin, start-up company, asosiasi, komunitas untuk dapat aktif menggerakkan secara nyata di bidang TIK.
“Dari program pengembangan pusat inovasi yang sudah dilakukan telah dihasilkan cukup banyak produk-produk ciptaan start-up, namun hanya sedikit yang berhasil diterapkan oleh industri. Hal ini dapat disebabkan karena kualitas ide atau teknologi yang belum sesuai dengan kebutuhan industri. Dengan demikian, dirasa perlu adanya platform yang dapat mempercepat aliran informasi seperti portal Virtual Technopark ini,” ungkapnya.
Saat ini, sambungnya, sektor industri elektronika dan telematika/ICT (Information and Communication Technology) merupakan salah satu sektor industri prioritas sesuai dengan RIPIN dalam PP No. 14 tahun 2015. Hal ini disebabkan sektor tersebut sangat fundamental bagi kemajuan seluruh sektor industri apalagi dalam era Making Indonesia 4.0 yang diterapkan pada 5 sektor manufaktur (tekstil, makanan dan minuman, otomotif, elektronika, dan kimia) sekarang ini.
Dalam satu dasawarsa terakhir, program penguatan dan pengembangan industri Telematika/ICT, termasuk di dalamnya industri software dan konten, didukung melalui program kegiatan pengembangan pusat inovasi. Pusat inovasi tersebut memiliki banyak start-up elektronika dan telematika yang berpotensi untuk dikembangkan.
Program pengembangan pusat inovasi yang telah dilakukan Kemenperin terdiri dari kegiatan pelatihan, sosialisasi, pameran, dan lomba di beberapa kota. Pelatihan diberikan bagi para start-up yang dapat berupa pelatihan teknis maupun pelatihan manajemen dan bisnis.
“Dimana tujuan dari kegiatan ini antara lain memberikan informasi mengenai pembuatan Virtual Technopark yang dikembangkan oleh Kemenperin. Di sisi lain, menjalin relasi kerja sama bisnis antar pusat inovasi, sekaligus membuka peluang kerja sama bisnis antara tenant di beberapa pusat inovasi dengan calon investor atau industri,” tekan Nosadyan.
Ditambahkan, pihaknya meminta dukungan dan support dari semua pihak untuk pembuatan portal Virtual Technopark ini. Karena potensi dan kolaborasi yang ditimbulkannya berdampak positif bagi pengembangan dan kemajuan industri telematika ke depannya.
“Portal Virtual Technopark diharapkan mendukung terciptanya industri yang mampu memberikan solusi bagi permasalahan bangsa, pemenuhan kebutuhan SDM yang kompeten untuk bekerja pada sektor industri 4.0, riset dan prototype untuk mendukung transformasi digital sektor industri unggulan,” ujarnya.
Jadi, lanjutnya, apabila ada yang bertanya mana produk industri dalam negeri yang bisa digunakan, ke depan silakan membuka website dari portal Virtual Technopark yang sudah memiliki banyak kandungan lokal di dalamnya.
“Silakan saja buka website Virtual Technopark, kebutuhan Anda pasti dipenuhi semuanya di situ,” ucap Nosadyan, dihadapan puluhan peserta FGD.
Sementara Tim Pengembangan Developer Portal Virtual Technopark Kemenperin, Saptoko Nugroho, menyebutkan website Virtual Technopark ini akan dirilis Desember 2022. Sehingga para pihak sudah bisa masuk tanpa berbayar.
Kemenperin telah membangun 14 pusat pertumbuhan telematika seperti di Jakarta, Depok, Bandung, Cimahi, Semarang, Bali, dan lainnya. Technopark ini dijadikan sebagai wadah penghubung antara akademis, industri dan pemerintah yang diharapkan dapat menumbuhkan dan membina start-up bidang TIK, khususnya animasi, software, dan games dalam negeri.
Digital Technopark tersebut tersebar di Batam dengan pusat desain ponsel. Sementara di Bandung Technopark, IBC Semarang, TohpaTI Center/BCIC dengan pusat pengembangan animasi, dan Technopark Makassar.
Sementara Yayuk menyampaikan mendukung program pembuatan portal Virtual Technopark ini, karena melibatkan para milenial dan berkarya serta berkreatifitas. (Muhammad Raya)