Surabaya – Maritim
BERDASAR sumber yang diterima oleh maritim.com dari Manajemen PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) Surabaya, disebutkan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memberi tugas kepada Pelni agar dalam waktu dekat ini menggarap satu rute tol laut. Yaitu Rute T-9, dimulai dari Tanjung Perak Surabaya hingga Namrole di Pulau Buru bagian Selatan. Dari konfirmasi, Anthonius “Tonny” Budiono Dirjen Perhubungan Laut (Dirjenla) Kemenhub, menjelaskan bahwa penugasan untuk Pelni dilakukan agar program tol laut di dua rute yang sepi peminat tetap berjalan. Program tol laut akan jadi andalan menekan disparitas harga di Pulau Jawa dengan di luar Jawa.
“Penugasan kepada BUMN Pelayaran PT Pelni, kami pastikan karena perusahaan pelayaran swasta tak cukup berminat mengisi rute ini, kendati telah kami buka lelang hinga tiga kali” jelas Tonny.
Dalam rangka mengisi program tol laut menghubungkan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi di Pulau Jawa ke kawasan terpencil dan pulau-pulau Indonesia terluar Pelni sudah mendapat tugas menggarap enam rute tol laut, mencakup T-13, T-11, T-3, T-12, T-5, dan T-6. Dengan tugas tambahan dua rute tol laut, Pelni akan melayani tujuh rute tol laut. Kemenhub juga membuka tujuh rute untuk diisi perusahaan pelayaran swasta. Namun dari lima rute, hanya enam rute yang diminat swasta yang dimenangkan empat perusahaan pelayaran PT Mentari Sejati Perkasa memenangkan tender untuk tiga rute. Tiga rute lain dimenangkan PT Mandala Sejahtera Abadi, PT Luas Line, dan PT Pelayaran Tempuran Emas Tbk.
Hingga Juli 2017, tingkat keterisian muatan load factor rerata mencapai 88% untuk lima rute tol laut, dengan rerata realisasi muatan lima armada Pelni yang melayani lima rute mencapai 505 TEU’s. Rute T-13 sejauh ini menjadi rute dengan load factor tertinggi sebesar 127%. KM Freedom yang melayani rute ini berlayar dengan rute Tanjung Perak – Wanci – Namlea – Fak Fak – Kaimana – Timika. ***ERICK A.M.
