JAKARTA-MARITIM : PT Laksana Tekhnik Makmur ke depan ini tengah membidik diversifikasi pengembangan usaha yang baru pada bidang marine interior manufacturing dengan mengalokasikan anggaran sebesar Rp3 miliar. Angka sebesar itu rencananya akan banyak dipakai untuk konsep-konsep pengembangan usaha yang baru di antaranya pembuatan sleeper seat dan pintu lipat mirip seperti pada pintu toilet pada pesawat udara dan modifikasi usaha lainnya.
“Kami sekarang telah mengembangkan usaha dalam berbagai konsep untuk sleeper seat dan ke depan akan dilakukan pula rencana modifikasi pintu lipat seperti di kamar toilet pesawat udara dan usaha pengembangan lainnya senilai Rp3 miliar,” kata Direktur PT Laksana Tekhnik Makmur, Suwarno, pada kesempatan berbincang-bincang dengan tabloidmaritim.com, pada pameran dan seminar Sea Indonesia 2023, yang berlangsung pada 15-17 Mei 2023, di JIExpo Kemayoran Jakarta, Senin (15/5).
Sebanyak delapan perusahaan dalam negeri, yang berada di bawah naungan Perkumpulan Industri Komponen Kapal Indonesia (PIKKI/Indonesia Ship Components Industry Association=ISCIA), menunjukan kemampuannya dalam satu event dan seminar bertajuk Sea Indonesia 2023. Suatu pameran sektor kemaritiman terbesar dan terlengkap di Indonesia, yang digelar pada 15-17 Mei 2023, di JIExpo Kemayoran Jakarta.
Kedelapan perusahaan lokal tersebut adalah PT Laksana Tekhnik Makmur — bergerak pada marine interior — Niri Rubber, PCM Marine Cable, PT Teknik Tadakara Sumberkarya (TTS), PT Athira Maritim Indonesia — bergerak pada engineer in motion — Jembo Cable, PT Neo Indo Elektrik dan PT Kemenangan. Perusahaan-perusahaan itu menempati booth A-4 selama 3 hari bersama 150 perusahaan lainnya di Hall B1-B2 dan diperkirakan bakal didatangi 10 ribu pengunjung.
Menurutnya, konsep sleeper seat setelah dilakukan penjajakan dan survei ke berbagai daerah ternyata cukup banyak memperoleh animo dari masyarakat, sehingga ke depan ini pihaknya berencana akan memproduksi lebih banyak lagi sleeper seat. Bukan hanya itu, perusahaan juga akan menawarkan produk tersebut ke pihak kapal wisata dan kapal ferry serta INKA dan KAI.
“Sleeper seat ini bisa kami buat dalam bentuk sebagai single, double atau keperluan keluarga (family), yang cukup untuk 4-8 orang. Jadi di kapal itu bisa bersantai sekaligus bisa meeting, tidak hanya duduk-duduk saja. Kami nanti bisa konsepkan berikut family room dan sleeper seatnya. Bahkan kita bisa buatkan sleeper seat untuk paket honeymoon,” ujar Suwarno, yang akrab disapa dengan panggilan Pak Haji ini.
Terkait kursi aluminium yang dibutuhkan pada kapal-kapal yang ringan dapat juga dibuat oleh perusahaan yang bermarkas di Bekasi ini. Termasuk untuk membuat kursi aluminium di bawah berat 10 kg. Pasalnya, Suwarno selama 8 tahun mempelajari kebutuhan berbagai interior marine dalam kapal mulai dari kapal ferry, tugboat sampai kapal yang ringan yang seluruh dinding dan kursinya terbuat dari aluminium.
“Ide dasarnya adalah survei pasar dari Aceh sampai Papua, karena banyak yang minta interior untuk kapal-kapal ringan, yang kesulitan mencarinya dari produsen dan suplier. Jadi ini lebih karena permintaan customer dan kita bisa membuatnya sesuai selera permintaan customer,” ucapnya, yang menambahkan untuk komponen kebanyakan diperoleh dari China, yang medium dari Taiwan dan high dari Jrman.
PT Laksana Tekhnik Makmur, adalah perusahaan yang mengerjakan berbagai manufacturing dan installation kapal, seperti sleeper seat, VIP, business, economy and outdoor, ceiling and partition panel, door, floating floor, window fix, window open, window sliding and frame window indoor.
Harga lebih mahal
Sementara itu, A. Hidayat, CEO dari PT Neo Indo Elektrik, menyampaikan bahwa untuk menghadapi persaingan ke depan ini perlu perbaikan pada produknya, management dan SDM-nya. Karena kalau untuk bersaing dengan pihak luar negeri masih jauh yertinggal.
“Kita perlu memperbaiki dari segi produknya, management dan SDM agar kita lebih mampu lagi bersaing dengan pihak luar negeri. Salah satu lagi yang paling penting adalah adanya dukungan dan perlindungan dari pemerintah terhadap komponen industri maritim lokal,” ungkap Hidayat.
Menurutnya, pemerintah harus mendahulukan produk-produk komponen industri maritim lokal yang diproduksi oleh IKM. Untuk soal mutu produk kita tetap bisa bersaing dengan produk impor dan IKM kita juga sudah ada yang mengantongi sertifikat. Cuma kendalanya memang produk kita itu harganya lebih mahal ketimbang produk asing,” ungkap Hidayat.
Lalu apa yang membuat produk impor itu lebih murah harganya, Hidayat menjelaskan, karena produk impor itu saat masuk ke Indonesia bea masuknya 0%.
PT Neo Indo Elektrik, adalah perusahaan swasta nasional yang bergerak di bidang heat treatment jenis manufactur elektrik penyedia elemen heater, mesin furnance, oven, load bank, dan thermocouple serta pengadaan alat teknik yang berkualitas baik dengan harga kompetitif. Memiliki dua merek indothermo dan payuntech. Indothermo berupa produk thermocouple dan level switch. Payuntech meliputi produk furnance, oven, load bank dan elemen heater.
Visi perusahaan adalah menjadi perusahaan terkemuka di Indonesia dalam pengadaan alat-alat teknik untuk heat treatment jenis manufacturing elektrik dengan produk yang berkualitas baik dan harga kompetitif dengan kualitas baik bagi konsumen.
Sementara misi perusahaan meliputi 6 hal, yakni selalu mengutamakan kepentingan customer, mengedepankan kualitas produk, harga yang kompetitif dan waktu yang efisien, berusaha mengerti, memahami serta melengkapi kebutuhan konsumen dan dunia industri. Kemudian memberikan pelatihan kepada karyawan untuk meningkatkan kualitas kerja dan mutu produk, mengoptimalkan strategi pertumbuhan bisnis secara menguntungkan untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan dan melakukan riset dan inovasi berkelanjutan untuk menghasilkan produk yang lebih baik. (Muhammad Raya)