UNTUK kelancaran arus barang di pelabuhan, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan akhir pekan lalu luncurkan penerapan Inaportnet di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Sugihardjo, Sekjen Kemenhub lewat rilis dari Jakarta, mengatakan pelabuhan yang lancar akan membantu menciptakan iklim ekonomi yang baik. Sebaliknya, bila pelayanan pelabuhan lambat, pertumbuhan ekonomi akan terganggu karena distribusi tak lancar. Ujar Sugihardjo: “Maka perlu sinergi operasional efektif antara regulator dan operator pelabuhan. Pengguna jasa kepelabuhanan harus dapat kemudahan, transparansi, dan kecepatan urus perizinan atau ajukan permohonan pelayanan pelabuhan”.
Kemenhub telah bekerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan, membangun sistem berbasis jaringan teknologi informasi Inaportnet yang dikembangkan komprehensif untuk melayani berbagai macam aktivitas di pelabuhan. Dengan implementasi Inaportnet, aktivitas kapal mulai permohonan kedatangan kapal, kapal masuk, kegiatan bongkar muat, hingga kapal keluar meninggalkan pelabuhan bisa dilakukan secara online.
Dijelaskan, sebagai dasar pelayanan kapal dan barang a.l.administrasi penerbitan dan pelaporan Pemberitahuan Kedatangan Kapal (PKK), Persetujuan Kapal Masuk (SPKM), Pemberitahuan Rencana Kegiatan Bongkar Muat (PRKBM), Perencanaan &Penetapan Penyandaran Kapal (PPPK), Laporan Pemberitahuan Pemasukan/Pengeluaran Barang (LAB), Pemberitahuan Kapal Keluar (LK3), Surat Persetujuan Berlayar (SPB), akan dilaksanakan secara online melalui Inaportnet. Pungkasnya: “Hal penting untuk jadi perhatian bersama dalam kesinambungan pemanfaatan Inaportnet. Yaitu implementasi TIK di suatu organisasi selalu membutuhkan adanya perubahan budaya kerja”. ***MRT2701.