SETELAH Rencana Induk Pelabuan (RIP) Benoa Bali sempat tertuda sekitar 17 tahun, Pemerintah menargetkan proyek pembangunan Marina di Pelabuhan Benoa akan dimulai September. Hal tersebut diungkapkan Luhut Binsar Pandjaitan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, saat merapat di Pelabuhan Benoa menggunakan Kapal Republik Indonesia (KRI) “Banjarmasin 592”.
Jelas Menko lewat pesan media, Minggu 27/8/2017 lalu: “Tentang persiapan untuk pengerukan Pelabuhan Benoa, yang sudah 17 tahun terbengkalai, tanggal 18 September mendatang sudah dapat dimulai. Kami perbaiki landscapenya, hingga marina ini diharap bisa menampung banyak kapal pesiar, bahkan bisa menjadi hub”.
Luhut, Jenderal TNI (Punawirawan) mengatakan RIP ini akan fokus mengoptimalisasi faslitas penunjang kegiatan kapal pesiar, meliputi pengerukan kolam sedalam 12 meter dan pelebaran hingga 200 meter di sekitar dermaga, dan pembangunan dermaga marina yang akan dapat menampung 100 unit yacht. Selai itu, juga akan dibangun fasilitas penunjang lain seperti resort dan fasilitas perbelanjaan, yang akan dibangun di dalam kawasan ini untuk mengakomodasi wisatawan yang ingin tinggal sejenak di Bali sebelum lanjutkan pelayaran mereka ke beragai obyek wisata bahari sepeti pulau Komodo, Lombok atau Labuan Bajo.
“Rencana Induk Pelabuhan Benoa Bali ini akan ditandatangani Menteri Perhubungan, untuk segera dikerjakan, dengan harapan akan dapat mempercepat datangnya kunjungan wisatawan dari jalur laut yang terus meningkat. Sasaran ke depan, proses pembangunan ini akan selesai sebelum dimulainya pertemuan IMF-World Bank di Bali pada bulan Oktober 2018” tutur Menko Kemaritiman memungkasi penjelasan. ***ADIT/Dps/Maritim