140 Kompetitor Adu Keahlian di Kompetensi Keterampilan Instruktur Nasional di Sorong

Mengenakan busana adat Papua, Menaker membuka Kompetisi Keterampilan Instruktur Nasional IX Tahun 2024 di Sorong.

SORONG-MARITIM: Sebanyak 140 instruktur pendidikan kerja bidang vokasi saling mengadu kreativitas dalam Kompetisi Keterampilan Instruktur Nasional (KKIN) Kementerian Ketenagakerjaan IX Tahun 2024 tingkat nasional di Sorong, Papua Barat, pada 2-7 September 2024.

Saat membuka KKIN, Menaker Ida Fauziyah mengatakan, instruktur adalah aktor utama di dalam pelatihan vokasi yang berfungsi sebagai fasilitator dalam meningkatkan pengetahuan, keterampilan, perubahan sikap, dan perilaku (etos kerja) dari SDM pelatihan.

Read More

“Seorang instruktur harus memiliki kompetensi keahlian/teknis dan metodologi. Sehingga peran instruktur sangatlah strategis sebagai ujung tombak dalam mewujudkan SDM unggul dan berdaya saing menuju Indonesia Emas 2045,” tegasnya.

Sebanyak 14 bidang keahlian akan dikompetisikan dalam KKIN IX tingkat nasional di Sorong. Yakni Instalasi Listrik, Elektronika, Las, Pendingin dan Tata Udara, Otomotif Sepeda Motor, Otomotif Kendaraan Ringan, Desain Grafis, Perancangan Rekayasa Mekanik CAD, Solusi Perangkat Lunak Teknologi Informasi untuk Bisnis, Tata Busana, Kecantikan, Pelayanan Restoran, Pembuatan Kabinet dan Barista.

“Masing-masing bidang keahlian tersebut diikuti oleh 10 kompetitor yang akan bersaing untuk menunjukkan keahliannya. Para instruktur yang maju di tingkat nasional ini para juara 1 dan 2 dari KKIN IX tingkat regional yang telah digelar di Balai Pelatihan Vokasi & Produktivitas (BPVP) Surakarta, BPVP Padang, BPVP Samarinda, BPVP Sidoarjo, dan BBPVP Makassar,” ujar Ida Fauziyah.

Menaker Ida menambahkan, salah satu cara efektif untuk meningkatkan kompetensi instruktur adalah melalui kompetisi antar instruktur. Sebab kompetisi ini tak hanya menguji kemampuan teknis dan metodologi, tetapi juga memberikan kesempatan bagi para instruktur untuk mengukur diri, berbagi pengalaman, dan belajar antar instruktur.

“Sehingga melalui kompetisi ini para Instruktur dapat terus meningkatkan kualitas dalam memberikan materi pelatihan yang mereka berikan,” katanya.

Ida Fauziyah berpesan kepada para instruktur agar terus memelihara kompetensi keahlian dan ditingkatkan sesuai dengan perkembangan teknologi dan pasar kerja, serta harus meningkatkan kompetensi soft skill. “Soft skill adalah atribut pribadi, ciri-ciri kepribadian, isyarat sosial yang melekat, dan kemampuan komunikasi untuk ‘sukses’ di tempat kerja,” ujarnya.

Menaker menambahkan, delegasi Indonesia menjadi juara umum di ajang ‘The 13th Worldskills ASEAN Tahun 2023’ setelah meraih gelar juara umum dengan mengumpulkan 27 medali pada akhir Juli 2023.

Selanjutnya, kontingen Indonesia juga meraih juara 3 dalam Kompetisi Keterampilan Tingkat Asia (WorldSkills Asia Competition) di Abu Dhabi dengan perolehan 3 medali emas, 3 medali perak, 2 medali pada awal Desember 2023.

Pemenang KKIN selain menerima penghargaan piagam juga akan mengantongi hadiah Rp10 juta bagi juara I, juara II Rp7,5juta dan Rp5 juta bagi juara III. (Purwanto).

Related posts