Sampit – Maritim
PELABUHAN Sampit, salah satu cabang usaha PT Pelabuhan Indonesia III (Persero)/ Pelindo III yang berlokasi di Kabupaten Kotawaringin Timur, pada awalnya dibangun untuk mengantisipasi booming panen kelapasawit, sebagai bahan industri crude palm oil (CPO) yang produk turunnannya merupakan bahan utama digunakan untuk bahan baku beragam jenis makanan dan jenis asam lemak nabati lainnya digunakan untuk bahan baku beragam jenis makanan dan kosmetika serta jenis asam lemak nabati lain. Dalam perkembangannya ternyata Sampit menjadi pelabuhan umum yang selain melayani angkutan penumpang, general cargo, juga fokus ke angkutan petikemas. Untuk menjawab pertumbuhan, selain tetap mengelola pelabuhan lama yang berada di dalam kota, Manajeme Pelindo III juga membangun pelabuhan kawasan di Bagendang.
Pada periode Januari-Agustus 2017, Pelabuhan III mencatat arus petikemas di Pelabuhan Sampit, mencapai 39.861 TEUs, dan jadi salah satu pelabuhan yang diandalkan untuk program Tol Laut. Pelayaan bongkar muat petikemas di Pelabuhan Sampit telah mulai sejak Juni 2010. Selain petikemas, juga melayani bongkat muat curah cair seperti CPO.
Sugiono, SVP Marketing & Goverment Relation Pelindo III, mengatakan pada saat ini Pelabuhan Sampit menjadi salah satu pelabuhan penting di Kalimantan. Guna menunjang kinerja, saat ini Pelabuhan Bagendang/Sampit sudah dilengkapi dengan dua unit peralatan ship to shore (STS) crane, dua unit rubber tyred gantry (RTG) yang digunakan untuk bongkar muat petikemas.
“Kami sudah siapkan terminal petikemas untuk tol laut. Setiap bulan kapasitas arus petikemas bisa mencapai di atas 20.000 TEUs” jelas Sugiono melalui publikasi Pelindo III.
Selain alat bongkar muat, Pelabuhan Sampit juga dilengkapi lapangan penumpukan petikemas (CY/container yard) seluas 2,45 hektar dan gudang 2.616 m2. Untuk sandar kapal, Pelabuhan Sampit memiliki lima dermaga dengan panjang berkisar 120 meter hingga 316 meter. Menurutnya, sejak program Tol Laut bergulir, harga komoditas di Kalimantan Tengah rata-rata turun hingga 20%. Dia mencontohkan, harga satu sak semen turun 15% menjadi Rp.47.500. Untuk menjaga stabilitas harga, Pelindo III juga bersinergi dengan BUMN lain seperti PT Semen Indonesia dan PT Pelni di program Rumah Kita.***ERICK A.M.