SEIRING dengan berkembangnya moda transportasi udara yang memanfaatkan keberadaan Bandara Blimbingsari, maka sebutan bagi gerbang udara di kabupaten paling timur di Pulau Jawa itu, segera akan berganti nama. Bandara dengan terminal berkonsep Green Building ini, akan berganti nama menjadi Bandara Banyuwangi. Rencana pergantian nama ini sudah mendapat rekomendasi dari bupati dan DPRD Banyuwangi, serta disetujui Kementerian Perhubungan melalui surat Keputusan Menhub No KP 830 tahun 2017.
“Rencana pergantian nama bandara Blimbingsari menjadi Bandara Banyuwangi ini sudah kami setujui. Pengusulan perganian nama dimaksud untuk lebih mengenalkan lagi ciri khas daerah yang kini mejadi salah satu daerah tujun wisata di Indonesia. Penggunaan nama Blimbingsari, berawal dari titik lokasi keberadaan bandara yang berada di suatu desa, yang kini statusnya sudah menjadi kecamatan ke-25 di Kabupaten Banyuwangi” ujar Bupati Anas yang saat ini diproyeksikan untuk menjadi Wakil Gubernur Jawa Timur dalam Pemilukada tahun 2018 mendatang, kepada awak media Sabtu (14/10/2017) lalu.
Sementara itu Made Chyana Negara Ketua DPRD Banyuwangi, membenarkan bahwa fihaknya telah memberi rekomendasi pergantian nama bandara itu. Ujarnya: “Benar, kami sudah memberi persetujuan melalui kesepakatan bersama”.
Bandara Banyuwangi yang berlokasi di desa Blibingsari mulai beroperasi 2010. Sejak tahun 2014, pemerintah daerah mengembangkan terminal baru berkonsep hijau pertama di Indonesia dengan dana APBD Banyuwangi dan Pemprov Jatim. Rute penerbangan komersial ke Banyuwangi dilayani sebanyak enam kali sehari, tiga dari Surabaya oleh Garuda Indonesia dan Wings Air. Untuk rute Jakarta-Banyuwangi dilayani oleh Nam Air sebanyak dua kali dan baru saja ditambah satu kali oleh Garuda Indonesia. Jumlah penumpang di bandara tersebut terus melonjak. Pada 2011 baru tercatat 7.826 orang per tahun, melonjak hingga 1.339% menjadi 112.661 orang pada 2016, dan tahun ini diperkirakan tembus 150.000 orang.
Sementara itu, Capt. Novyanto Widadi, Ketua Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) Curug, Sabtu lalu mengantar langsung dua pesawat Piper Seneca yang memiliki mesin ganda (multi engine) ke kampus Balai Pendidikan & Pelatihan Penerbang (BP3) Banyuwangi. Kedatangan Capt. Novy, panggilan akrabnya, disambut hangat oleh Afen Sena Ketua BP3 Banyuwangi dan staf di hanggar kampus Banyuwangi School of Pilot itu. Pada kesempatan tersebut Kepala STPI Curug Capt. Novy berkenan menyampaikan Santiaji dan motivasi pada para taruna penerbang angkatan 12 BP3 Banyuwangi, langsung diberikan di depan hanggar depan pesawat latih yang baru diterbangkan langsung dari Bandara Budiarto Curug tersebut.
Capt. Novy meminta para taruna rajin belajar dan meningkatkan disiplin di segala aspek kehidupan. Selain itu, orang nomor satu di STPI itu meminta taruna penerbang agar senantiasa memprioritaskan keselamatan dalam penerbangan. Keselamatan harus menjadi prioritas setiap insan penerbangan. Ujar Cat.Novy: “Terutama sekali, bagi para pilot, kapan dan di manapun kalian terbang, keselamatan harus jadi prioritas dibandingkan lainnya. Di tangan kalian, dipercayakan mengantar penumpang hingga ke tepat tujuan dalam kondisi aman dan nyaman”. ***AYUDHIA/Sub/Maritim