PT JZK KAJI RUTE BARU FERI JARAK JAUH

Gresik  – Maritim.

SEJALAN dengan penembangan bisnis perusahaan, PT Jagat Zamrud Katulistiwa selaku operator feri jarak jauh berencana menambah rute. Oentoro Suryo Komisaris PT JZK, mengatakan perseroan tertarik untuk membuka rute baru di Kawasan Timur Indonesia (KTI). Namun, dia belum mau ungkapkan rute mana yang bakal digarap, karena hal itu berkaitan dengan srategi bisnis perusahaan.

Menurut Oentoro Suryo, sejauh ini JZK masih melayani rute Jakarta-Gresik yang dibuka pada 12 Juli 2017. Rute ini merupakan proyek percontohan yang kemudian menjadi model percontohan untuk diduplikasi ke daerah lain. Dalamrangkamendukung pelaksanaan tollauy, JZK mengerahkan dua kapal roro, yakn MV “Sawitri” dan MV “Prayesti”. Dua kapal roro itu membawa muatan kargo dan truk tanpa supir. Keduakapalferi ini dimungkinkan untuk memuat kendaraan cargo jenis container on chassis 20 feet dan container on chassis 40 feet. Selain itu, dua kapal itu juga bisa menampung kendaraan dan berbagai jenis truk mulai dari truck wing box , truck tronton, dan truck engkel.

Sejak rute feri jarak jauh Jakarta-Gresik dibuka, Oentoro mengatakan telah mencapai 40 voyage atau sekitar 13-14 voyage per bulan. Tingkat keterisian muatan kapal menurut Oentoro juga cukup sesuai dengan harapan. Tarif angkutan kargo atau truk lewat kapal roro yang ditawarkan perseroan juga terbilang kompetitif dibanding biaya angkut melalui jalan darat. Dia menilai, perlu ada law enforcement guna mendorong penggunaan kapal roro sebagai sarana transportasi bagi kendaraan truk.

Untuk diketahui, Kementerian Perhubungan tengah mendorong pengalihan moda dari jalur darat ke jalur laut untuk angkutan truk. Hal ini dimaksudkan guna mengurangi tingkat kerusakan jalan di sepanjang jalur pantai (Pantura) Pulau Jawa. Kemenhub mencatat, saban hari terdapat 12.000 truk yang melintas pantura. Walhasil, jalur pantura menanggung beban berat sehingga perlu perbaikan rutin setiap tahun. Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat (PUPR) tahun ini saja mengalokasikan anggaran hingga Rp19,7 triliun untuk perbaikan jalan nasional di jalur Pantura.

Selain harga yang kompetitif, penggunaan kapal roro dinilai akan lebih cepat waktu tempuhnya. Dengan kecepatan 15 knot, kapal roro bisa mencatat waktu tempuh 18 jam, lebih singkat dibanding dengan melalui jalur darat yang membutuhkan waktu tempuh selama 20 hingga 24 jam. Penggunaaan kapal roro untuk angkutan truk juga lebih aman karena meminimalisir terjadinya kecelakaan lalu lintas.***ERICK A.M.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *