Plt. DIRJENLA AKUI, KAPAL TOL LAUT BALIK MINIM MUATAN

Surabaya  – Maritim

SEMENJAK meluncurkan program tol laut tahun 2015, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah mengoperasikan 13 trayek kapal tol laut. Untuk mendukung program tersebut, pemerintah menganggarkan dana Rp.447 miliar di tahun 2018, sebagai subsidi bagi kapal-kapal besar di bawah program tol laut yang singgah di daerah-daerah terpencil. Namun Bay Hasani Pelaksana tugas (Plt) Dirjen Perhubungan Laut Kemenhub mengakui bahwa masalah yang terjadi pada kapal-kapal yang dioperasikan pada program tol laut saat ini adalah masih tingginya tingkat kekosongan muatan, ketika kapal tol laut itu berlayar balik dari pelabuhan tujuan, menuju pelabuhan asal pemberangkatan di Tanjung Perak Surabaya atau Tanjung Priok Jakarta.

Read More

“Tingkat keterisian kapal tol laut yang kembali ke Jawa, baru berkisar 30-50%. Harus diakui bahwa tingkat keterisian sedemikian itu sudah lumayan bagus, dibanding bila harus berlayar kembali ke pelabuhan asal dalam kondisi sama-sekali kosong” kata Bay, pada saat Rakernas Tol Laut di Hotel Crown, Jakarta, pekan lalu.

Namun demikian, menurut Plt Dirjen Hubla, pihaknya tidak terlalu permasalahkan rendahnya tingkat keterisian kapal yang balik ke pelabuhan awal pemberangkatan di Jawa itu. Sebab tujuan utama proyek kapal tol laut adalah dalam rangka memangkas disparitas harga yang selama ini terjadi antara Pulau Jawa dengan daerah luar Jawa serta kelangkaan bahan kebutuhan pokok maupun bahan-bahan bangunan di daerah-daerah tertentu, yang selama ini harus dipasok dari Pulau Jawa.

Ujar Bay menjelaskan: “Tujuan utama diselenggarakannya program tol laut, adalah dalam rangka mengatasi ketersediaan barang dan disparitas harga. Sekaligus menjadi trigger bagi daerah itu untuk mampu mengembangkan potensi ungulannya, dengan mengirim hasil hutan maupun laut, seperti garam, cumi, ikan, rumput laut untuk dipasarkan di Pulau Jawa, yang pada akhirnya bisa menekan subsidi dan mengembangkan daya mampu perekonomian daerah itu sendiri”.

Eksekusi tol laut untuk stimulus pertumbuhan ekonomi itu pula, yang menjadi alasan pemerintah menetapkan sebagian besar pelabuhan utama di Jawa, yakni Tanjung Priok di Jakarta dan Tanjung Perak di Surabaya, sebagai tempat awal pengiriman bahan kebutuhan pokok ke daerah pinggiran. Hal iu karena adanya kenyataan bahwa pemasaran produk dari daerah itu terjadi di Surabaya dan Jakarta, dan bukan di Makassar, Ambon atau Jayapura. Sebalknya,  juga banyak barang-barang kebutuhan pokok yang harus didatangkan dari Jawa, sebagai tempat pemasaran hasil dari daerah yang dikunjungi tol laut juga ke Jawa.

Terkait dengan itu, Wahyu Satrio Utomo Inspektur Jenderal Kemenhub, ungkapkan solusi masalah banyaknya muatan kosong saat kapal tol laut kembali ke Jawa ini sebetulnya lebih banyak harus dipecahkan oleh Pemerintah Daerah (Pemda) setempat. Jelasnya: “Yang menjadi masalah sekarang adalah tingkat rendahnya keterisian kapal pada saat arus balik. Oleh sebab itu, harapannya terdapat peran dari Pemda, bagaimana memanfaatkan fasilitas tol laut. Tahun 2018 program ini akan ditingkatkan trayeknya menjadi 15, dari sebelumnya 13, agar bisa perluas jangkauan tol laut. Nantinya tak hanya Pelni yang memegang peran, tetapi juga harus ada peranserta fihak swasta”.

 

Berikut 13 rute tol laut yang menyinggahi 41 pelabuhan:

T1, Tanjung Perak-Wanci-Namlea-Wanci-Tanjung Perak. –

T2, Tanjung Perak-Kalabahi-Moa-Saumlaki-Moa-Kalabahi-Tanjung Perak. –

T3, Tanjung Perak-Calabai (Dompu)-Maumere-Larantuka-Lewoleba-Rote-Sabu-Waingapu Sabu – Rote- Lewoleba-Larantuka-Maumere-Calabai (Dompu)-Tanjung Perak. –

T4, Tanjung Perak-Bau Bau-Manokwari-Bau Bau-Tanjung Perak. –

T5, Makassar-Tahuna-Lirung-Tahuna-Makassar.-

T6, Tanjung Priok-Natuna-Tanjung Priok.-

T7, Tanjung Priok-Enggano-Mentawai-Enggano-Tanjung Priok.-

T8, Tanjung Perak-Belang Belang-207-Sangatta-P Sebatik-Tanjung Perak.-

T9, Tanjung Perak-Kisar (Wonreli)-Namrole-Kisar (Wonreli)-Tanjung Perak.-

T10, Makassar-Tidore-Tobelo-Morotai-Maba-Pulau Gebe-Maba-Morotai-Tobelo-Tidore   Makassar.-

T11, Tanjung Perak-Dobo-Merauke-Dobo-Tanjung Perak. –

T12, Makassar-Wasior-Nabire-Serui-Biak-Serui-Nabire-Wasior-Makassar. –

T13, Tanjung Perak-Fakfak-Kaimana-Timika-Kaimana-Fakfak-Tanjung Perak. ***ERICK A.M.

 

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *