JAKARTA, MARITIM.
BPJS Ketenagakerjaan meraih hasil investasi sebesar Rp26,71 triliun sepanjang 2017, melebihi target yang ditetapkan sebesar Rp24,84 triliun. Angka ini diperoleh dari pengelolaan dana investasi yang realisasinya mencapai Rp317,26 triliun, atau 106,85% dari target sebesar Rp296,92 triliun.
“Dari pengelolaan dana tersebut, peserta akan menerima hasil pengembangan JHT (Jaminan Hari Tua) sebesar 7,83%, meningkat dibanding tahun 2016 sebesar 7,19%. Hasil pengembangan tersebut melampaui rata-rata tingkat suku bunga deposito bank pemerintah sebesar 5,19%,” kata Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto dalam siaran pers yang diterima Maritim, Selasa (31/1).
Dikatakan, alokasi dana investasi tersebut didominasi surat utang sebesar 58,70%. Kemudian saham sebesar 18,99%, deposito 12,46%, reksadana 9,13%, properti 0,58% dan dana penyertaan sebesar 0,13%.
Pembayaran jaminan sepanjang 2017, menurut Agus, mencapai Rp25,36 triliun dengan sebanyak 2,04 juta klaim untuk JHT, JKK (Jaminan Kecelakaan Kerja), JKm (Jaminan Kematian) dan JP (Jaminan Pensiun). Namun ia tidak merinci besar jaminan untuk ke-4 program tersebut.
Lebih jauh Agus mengatakan, total pekerja yang terdaftar pada BPJS Ketenagakerjaan tahun 2017 tercatat 44,99 juta orang. Dari angkja itu, peserta aktif sebanyak 26,24 juta orang atau 104,08% dari target yang ditetapkan sebesar 25,21 juta pekerja.
Sedang realisasi iuran untuk ke-4 program tersebut tercatat Rp56,41 triliun, atau mencapai 101,88% dari target sebesar Rp55,37 triliun.
“Capaian kinerja tersebut merupakan hasil kerja keras seluruh personil BPJS Ketenagakerjaan. Sepanjang 2017, kami banyak menerima apresiasi dari berbagai pihak. Salah satunya penghargaan yang diberikan KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) di penghujung 2017,” ujarnya.
Untuk tahun 2018 ini, BPJS Ketenagakerjaan menargetkan kepesertaan aktif sebesar 29,65 juta pekerja, meningkat 13,03% dibanding 2017. Iuran ditargetkan sebesar Rp64,37 triliun (meningkat 14,34%), sedang dana kelolaan ditargetkan Rp367,88 triliun, meningkat 15,96% dari tahun 2017.
Guna mencapai target tersebut, selain meningkatkan pelayanan terbaik, pihaknya juga telah menyiapkan beberapa strategi. Antara lain dengan sistem keagenan yaitu PERISAI dan mempertajam pelaksanaan law enforcement.
“Teknologi sistem informasi juga akan kami perbaharui untuk mendukung peningkatan kepesertaan dan pelayanan,” sambungnya.**Purwanto.