DEMI efisiensi waktu muat dan bongkar di pelabuhan, PT Pelabuhan Indonesia III (Persero)/Pelindo III membangun integrated container mover (ICM), yang akan diluncurkan 11 Maret 2018. I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra CEO Pelindo III, ungkapkan fihaknya telah mematenkan ICM dengan salah satu pihak di Eropa.
Menurut Ari, panggilan akrab CEO BUMN Pelabuhan yang bermarkas di Surabaya itu, ICM akan menghubungkan antar terminal di pelabuhan menggunakan kereta khusus, hingga petikemas tidak perlu dibawa menggunakan truk melewati jalur darat. Jelasnya: “Kami akan membuat alat angkut semacam skytrain, yang di atasnya untuk angkut petikemas, sedang di bawahnya dapat digunakan mengangkut kargo atau orang”.
CEO Pelindo III berdarah Bali yang lahir di Jakarta 13 Oktober 1971 itu menambahkan keberadaan ICM dinilai akan dapat menjadi “gangguan” bagi perusahaan trucking. Namun, implementasi ICM berpotensi menghemat waktu dan biaya. Jelasnya: “Sebagai bandingan, untuk angkutan barang menggunakan truk, biaya yang harus dikeluarkan Rp1 juta per ton. Padahal, dengan menggunakan ICM biaya yang harus dikeluarkan hanya sekitar Rp350.000 per petikemas”.
Menurutnya akses jalan sepanjang 1,2 km yang menghubungkan jalan tol Surabaya-Gresik ke Terinal Teluk Lamong, pelabuhan akan dibangun menggunakan struktur baja komposit yang tahan hingga 200 tahun, menggunakan baja terpanjang 58 meter, sebagai yang pertama kalinya dalam konstruksi pembangunan. Konstruksi jalan itu menggunakan sistem BIN (building information modeling) dengan investasi Rp1,3 triliun.
Memungkasi keterangan, CEO Pelindo III berkata: “Kalau konstruksi sipil biasanya ada proses desain, perencanaan, dan konstruksi. Tetapi dengan sistem BIN, desain dan perencanaan digabung jadi satu hingga dapat meminimalkan kesalahan. Penggunaan sistem BIN dan struktur baja komposit bisa menghemat 30% dari segi waktu dan 20% dari segi budget. Kami harap konstruksi jalan menuju pelabuhan rampung pada 2019”.***ERICK A.M.