WAGUB JATIM: NELAYAN HARUS SEJAHTERA

Tuban – Maritim

SAIFULLAH Yusuf yang akrab dengan sapaan Gus Ipul, Wakil Gubernur Jawa Timur yang segera “bertarung” menuju kursi”JatimSatu”, mengisi masa kampanyenya dengan blusukan di kampung nelayan Tuban serta ziarah ke Makam Sunan Bonang. Bersama sang istri Fatma Saifullah Yusuf, Gus Ipul mulai kegiatan dengan menyapa para penjual ikan asap yang ada di sepanjang Jalan Panglima Sudirman Kota Tuban,kmudian masuk ke gang-gang sempit untuk menyapa dan berdialog dengan warga. Kemudian diteruskan ke Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Palang.

Di hadapan para nelayan, Gus Ipul mengungkapkan bahwa pemerintah harus hadir dan memberi kemudahan bagi nelayan. Ketika Men KP Susi Pudjiastuti mengeluarkan kebijakan penundaan larangan penggunaan alat tangkap ikan cantrang, maka pemerintah juga harus mendorong untuk mempermudah nelayan beralih menggunakan alat tangkap ikan yang lebih ramah lingkungan.

“Bu Menteri sudah menunda sampai nanti ada ketentuan lebih lanjut, tetapi ke depan memang nelayan-nelayan yang selama ini menggunakan cantrang mulai didorong untuk melakukan transisi,” ujar Gus Ipul.

Menurut Gus Ipul saat ini pemprov sudah membagikan beberapa alat tangkap sebagai pengganti cantrang kepada nelayan yang selama ini menggunakan cantrang. Namun diakui bahwa masih perlu waktu untuk mensosialisasikan alat tangkap alternatif itu. Ujarnya:

“Mereka menggantungkan penghasilannya kepada hasil tangkapannya. Kalau tiba-tiba ini dilarang mereka akan kehilangan pekerjaan dan mungkin dampaknya akan lebih serius”.

Dalam kesempatan ini, keponakan Gus Dur ini juga berharap para nelayan mampu meningkatkan kesejahteraannya. Caranya, dengan tidak hanya menjual mentah tangkapan, namun harus diolah. Sementara untuk nelayan muda diharap mulai menggunakan teknologi dalam pekerjaannya, antara lain dapatdenan cara memaarkan hasil olahan berbahan baku ikan laut. Termasuk dalam pemasaranmemanfaatkan sosial media.

Terkait perizinan, mantan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal ini mengaku akan membuat skema birokrasi yang mudah dan ramah kepada para nelayan, hingga tak perlu lagi mengurus perizinan ke pemprov di Surabaya.

Program mempermudah perizinan ini setidaknya tercermin dalam program Desa Cemara (Desa Cerdas Maju dan Sejahtera). Di dalamnya, menjanjikan segala macam urusan birokrasi seperti perizinan, masyarakat tidak perlu datang ke kota lagi, cukup di desanya masing-masing.

Usai berdialog dengan para nelayan, Gus Ipul menjalankan ibadah Sholat Asar di Masjid kompleks makam Sunan Bonang yang dilanjutkan dengan ziarah. Kunjungan ke Tuban kali ini kemudian diakhiri dengan mengunjungi dan berdialog di kawasan langganan banjir di desa Kebomlati, Kecamatan Plumpang. ***AYUDHIA/SubMaritim

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *