MENCERMATI kondisi destinasi wisata Taman Nasional Komodo, Abel Frans Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) menyoroti keberadaan kapal wisata terutama speed boat yang beroperasi di kawasan wisata Komodo, Labuan Bajo, Pulau Flores, tanpa dilengkapi jaket keselamatan atau baju pelampung. Ujarnya Kamis lalu: “Kami selalutemukan ada saja speed boat yang layani penyeberangan di kawasan wisata Komodo tanpa dilengkapi baju pelampung untuk wisatawan”.
Kondisi seperti itu juga sering disoroti olehtour operator yang melayani wisatawan berkunjung ke kawasan wisata unggulan sebagai habitat satu-satunya satwa purba komodo (varanus komodoensis). Menurut Abel, baju pelampung merupakan alat keselamatan yang wajib disediakan pengelola angkutan penyeberangan, yang diatur regulasi angkutan laut.
“Jaket keselamatan merupakan standar keselamatan dan keamanan utama yang harus ada untuk semua penumpang moda transpotasi laut, termasuk wisatawan, dalam rangka antisipasikemunginan terjadinya kecelakaan di perairan. Makadisayangkan masih sering ditemui penyedia jasa penyeberangan di TNK tidak menyediakannya” kataAbel.
Atas kondisi itu, Abed Frans meminta otoritas terkait di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat yang memberikan izin pengoperasian kapal-kapal wisata terutama speed boat agar melakukan penertiban. Hal itu mengingat jumlah kapal wisata yang beroperasi melayani wisatawan di TNK makin banyak, hingga mencapai sekitar 300 unit, yang semua harus dipastikan keselamatannya saat beroperasi.
Menurut Ketua Asita NTT,destinasi wisata TNK juga dipersiapkan untuk menyambut kehadiran wisman yang terdiri dari anggota delegasi “IMF-World Bank Annual Meeting” yang setelah mengikuti agenda tahunan di Nusdua Bali pada Oktober 2018, dipersilahkan mengunjungi pelbagai destinasi wisata unggulan di Indonesia. Untuk itu aspek keselamatan berwisata harus dilengkapi agar tak menimbulkan kesan buruk bagi para tamu internasional yang diperkirakan mencapai jumlah hingga ribuan orang.
Pungkas Abel Frans: “Mereka merupakan tamu-tamu VVIP rombongan menteri dan pejabat tinggi dari berbagai negara, hingga harus dipastikan destinasi yang ditawarkan betul-betul siap dari aspek keselamatan”.***LIES/Kug/Maritim.