PARIWISATA Pulau Lombok, kian menemukan jatidirinya. Setelah dimulainya pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) “Mandalika”, kini mereka siap kembangkan wisata bahari yang khas. Untuk itu pelabuhan yacht pertama bertaraf internasional di Indonesia, akan dibangun di Gili Gede, Lombok Barat, oleh PT Marina Del Ray (MDR) invesor asal Australia.
Beberapat tahun lalu, rencana pembangunan dermaga ini sudah pernah digagas PT MDR, tetapi masih terkendala izin pemerintah pusat. Kini, pembangunan dermaga dimulai dengan landasan Peraturan Menteri Perhubungan 2017 tentang Terminal Khusus & Terminal Untuk Kepentingan Sendiri setelah semua perizinan lengkap dan memenuhi syarat.
Deputi Bidang Kordinasi Sumber Daya Alam & Jasa Kemenko Maritim Agung Kuswandono, mengatakan, selain di Lombok, Indonesia butuhkan setidaknya 400 marina baru yang harus dibangun agar bisa menangkap peluang pariwisata bahari. Ujarnya seusai mengunjungi Gili Gede, Lombok Barat: “Negara Indonesia 76%-nya merupakan laut. Sedang yacht yang masuk dan berlayar ke Indonesia bisa berjumlah ribuan lebih. Sayangnya tak ada yang parkir di sini. Kalau itu bisa kita kelola dengan baik, penerimaan negara dari pajak bisa masuk, ekonomi masyarakat juga bisa bergerak”.
Menurut Agung, marina yang akan dibangun di Gili Gede akan jadi contoh pembangunan marina di lokasi lain di Indonesia. Dinilai, kesuksesan marina Gili Gede akan menunjukkan Indonesia serius mendorong wisata bahari. Bentuk keseriusan pemerintah ditunjukkan dengan proses perizinan dilakukan lebih cepat, tak seperti selama ini, proses perizinan jadi momok lambatnya pengembangan kawasan untuk investasi. Tandasnya: “Memang banyak pihak yang harus diajak bertemu, tetapi perizinan harus cepat. Jangan gunakan ‘sistem jaman old’. Kalau satu bulan dapat diselesaikan kenapa harus sampai tahunan”.
Fihak PT MDR yakini Gili Gede merupakan lokasi yang strategis dengan kondisi teluk yang tenang, hingga cocok untuk tempat berlabuh kapal yacht dari perjalanan keliling dunia. Selain itu, Gili Gede juga tawarkan keindahan alam yang tak ada di pelabuhan yatch lain.
Pembangunan kawasan ini akan melalui beberapa tahap. Pertama, pembangunan dermaga dan juga yacht club bagi para wisatawan bersantai sambil menikmati keindahan alam. Tahap selanjutnya akan dibangun hotel, villa, dan apartemen 50 kamar berstandar bintang 4. Puri Yusuf General Manager PT MDR katakan seluruh proses, telah dimulai konstruksi sekitar 10%. Pihaknya targetkan September 2018, dermaga dan yacht club sudah bisa beroperasi. Jelas Puri: “Sekarang sudah lebih dari 10%. Untuk hotel ada sekitar 10.000 m2. Kami rasa masih kurang, jadi masih memerlukan pembebasan lahan lagi”.
Nilai ekonomi dari kedatangan wisatawan luar negeri menggunakan yacht atau kapal layar pesiar, dinilai lebih besar dibanding yang masuk lewat Lombok International Airport. Bagi
masyarakat lokal, keberadaan marina dapat memicu sumber pendapatan, dengan menjadi tenaga kerja atau menyediakan jasa bagi wisatawan pengguna yacht. Pemerintah Indonesia juga akan mendapat keuntungan dari biaya-biaya yang harus dibayar wisatawan pengguna kapal pesiar. yang juga dikenal dengan sebutan tall-ship.***ERICK A.M.