DINAS Kelautan & Perikanan Provinsi Kalimantan Utara (DKP Kaltara) kembali akan lakukan ekspor hasil perikanan langsung ke Tiongkok, menggunakan pesawat udara pengangkut kargo. Amir Bakri Kepala DKP Kaltara jelaskan pematangan rencana akan dilakukan lebih dulu, agar tak terjadi lagi kegagalan pengiriman hasil perikanan keluar negeri seperti yang pernah dilakukan besama maskapai TRI-MG pada tahun 2016.
“Karena khusus mengunakan pesawat cargo, lebih dulu harus ada bahasan terkait kesiapan maskapai. Harus jelas yang akan diangkut dan berapa jenis komoditi ekspor yang akan bisa dikirim. Selain hasil perikanan apa saja yang dapat diekspor. Kami berharap pelaku usaha di sektor perikanan di Kaltara bisa berkembang, dan pihak yang diuntungkan tidak lagi pelaku usaha di Tawau, yang mengekspor ke Tiongkok dengan harga lebih tinggi” tutur Bakri.
Menurut Kepala DKP Kaltara, gagalnya ekspor hasil perikanan utamanya kepiting, sebelum ini karena minimnya dukungan para pengusaha perikanan di Kaltara, lewat kargo, karena pengiriman via kargo jika kurang dari kapasitas akan mengalami kerugian. Kali ini DKP akan memanfaatkan penerbangan pesawat kargo ke Zhengzhou Xinzheng International Airport, Tiongkok, yang dari Jakarta kosong, setelah bongkar barang ekektronik dari Tiongkok.
“Sebelum terbang kembali ke Tiongkok, kita ajak mampir dulu ke Tarakan untuk membawa produk Kelautan dan perikanan kita. Dengan cara itu, ongkos kirim lebih murah dan hasil perikanan tiba lebih cepat karena hanya 4 jam penerbangan. Untukpenerbangan perdana kita target dapat dikirim 7 ton dengan pemberian subsidi untuk 2 ton selama dua bulan pengiriman. Kita yakin bisa capai target, kan selama ini produk yang keluar setiap hari lebih dari 20 ton,” ujar Amir.
Di lokasi yang sama, VP Commercial Cardig Air, Bobby Akbar menambahkan pihaknya bisa membawa cargo hingga 16 ton, namun dengan kondisi cuaca di Tarakan dan Kaltara hanya bisa mencapai 14 ton saja. Rencananya, Cardig Air akan terbang selama 5 kali sepekan, Pada hari-hari Senin, Selasa, Rabu, Sabtu, dan Minggu, dengan target bisa terlaksana April ini.
“Memang rutenya, dari Cingkareng-Tarakan-Zhengzhou Xinzheng, yang kita angkut nanti dari Cingkareng-Tarakan ini kosong, tapi dari Tarakan ke Zhengzhou Xinzheng sasarannya kepiting atau marine produck, tapi untuk produk lain silakan. Ongkos yang kita tawarkan kompetitif, karena untuk dari China ke Jakarta kita sudah isi, jadi hanya setengah jalannya saja yang kita bebankan” ungkap Bobby.
Sementara itu, Kepala Bandara Internasional Juwata Tarakan Elfi Amir mengatakan ekspor marine product ini sudah jadi visi misi Kepala Bandara Juwata Tarakan sebelumnya dan akan dilanjutkannya. Dengan demikian, keinginannya untuk mengoperasikan pesawat secara direct flight untuk penumpang dan kargo ke luar negeri bisa terealisasi.
Memungkasi penjelasan, Elfi katakan:“Kami lihat yang akan mengirim sudah ada, penerima sudah ada dan maskapai penerbangan sudah ada.Karena perlu ada stimulus mendukung ekspor langsung. Diperkirakan, kalau jam 5 sore pesawat mendarat, maka jam 7 malam sudah dapat iberangkatkan kembali. Dalam urusan packing untuk ekspor/impor sudah ada ketetuan baku, yang diawasi Balai Karantina”. ***MRT/2701.