Semarang, Maritim
“PENYAKIT” macet di jalan raya dalam rangka mudik/balik Lebaran, tampaknya akan segera menjadi cerita masa lalu. Seperti diungkap Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol. Royke Lumowa pada rapat koodinasi lintas sektor jelang Idulfitri 2018 di Semarang pekan lalu: “Jalan tol Trans Jawa yang sudah tersambung mulai Jakarta hingga Surabaya akan meningkatkan animo masyarakat melalui jalan bebas hambatan itu saat mudik/balik Lebaran. 2018. Masyarakat akan berbondong-bondong lewat jalan tol. Artinya, arus mudik /balik tahun ini akan ada perubahan: jalan tol akan penuh, dan jalan arteri akan sepi”.
Yang justru masih jadi ganjalan, adalah kemungkinan akan terjadi seperti 2016, saat pintu keluar tol Brebes Timur (Brexit) macet total. Keberhasilan penyelenggaraan arus mudik Lebaran tahun lalu, menurut Kakorlantas jadi kerawanan yang harus diantisipasi tahun ini karena ekspektasi masyarakat cukup tinggi. Tersambungnya ruas tol Trans Jawa itu, harus didukung pula dengan ketersediaan fasilitas, seperti SPBU dan tempat istirahat. Karenanya, menurut Kakorlantas, telah disiapkan sejumlah langkah untuk mengantisipasi persoalan yang mungkin terjadi saat mudik Lebaran nanti.
Dijelaskan: seluruh pemangku kepentingan harus memiliki keterpaduan yang melekat saat pelaksanaan “Operasi Ketupat 2018”. Selain itu, seluruh moda angkutan harus dioptimalkan untuk kurangi volume kendaraan pribadi. Memungkasi penjelasan, Kakorlantas katakan: ”Seluruh infrastruktur transportasi harua bebas hambatan dan siap digunakan. Untuk itu Polri akan siapkan aplikasi yang mampu “meramalkan” kemacetan. Tentunya bukan ramalan mbah dukun, tetapi perangkat siber yang berbasis teknologi informasi. Lebaran kali ini titik kemacetan diperkirakan akan terjadi di pintu tol Krapyak, Kota Semarang. Pengendalian arus mudik Lebaran nanti akan dibagi menjadi tiga wilayah, yakni Jawa, Lampung, dan Bali. Masing-masing wilayah akan dikendalikan seorang perwira bintang satu”.***ERICK A.M.
