Jakarta, Maritim
Menko Maritim Luhut B Pandjaitan melakukan pertemuan dengan aktivis, pemangku kepentingan dan praktisi lingkungan hidup saat menghadiri Our Ocean Conference (OOC) 2018, di Bali, Senin (29/10).
Saat menerima Direktur Eksekutif Program Lingkungan PBB (UNEP) Erik Solheim dan Presiden WWF International Pavan Sukhdev, Solheim menyampaikan apresiasi ke Indonesia yang telah banyak melakukan pemulihan masalah-masalah lingkungan hidup seperti mangrove, sawit, hutan dll.
“Kami akan selalu siap membantu Indonesia dalam menjaga keseimbangan lingkungan,” katanya.
Menko Luhut mengatakan, setelah selama ini tidak terlalu diperhatikan, pemerintah sekarang berkomitmen membenahi permasalahan yang ada. Terutama di sektor lingkungan.
“Bukan hanya sawit yang dibenahi, tapi juga mangrove, yang hampir hilang 50%. Kami juga sedang menangani perbaikan rumput laut dan kehutanan. Jadi, daripada saling menyalahkan lebih baik mencari jalan keluar, agar lingkungan hidup tetap terjaga,” jawabnya, pada siaran pers Kemenko Kemaritiman.
Ditambahkan, Presiden Joko Widodo sangat mendukung program replanting, peremajaan kelapa sawit petani mandiri. Seperti memberi bantuan bibit unggul ke petani. Sehingga panen bisa meningkat 9-10 ton. Termasuk tidak ada lagi izin baru dari pemerintah.
Untuk populasi orangutan Tapanuli (pongo tapanuliensis), di wilayah Batang Toru, Sumatera Utara, yang jumlahnya kini tinggal 800. Dikatakan, Indonesia juga kuatir, apalagi di area itu sedang dibangun pembangkit listrik tenaga air (PLTA). Sehingga mereka bisa masuk ke pemukiman penduduk.
Energi alternatif juga jadi topik bahasan Menko Luhut dengan WWF Indonesia dan Carlos Monreal pemilik perusahaan Plastic Energy Limited. Termasuk menyaksikan perjanjian antara kedua belah pihak dalam pengumpulan sampah dan mengolahnya agar jadi sumber energi.
Sementara Mr Yasuo Takahashi, Wakil Menteri Urusan Lingkungan Hidup Global Kementerian Lingkungan Hidup Jepang, menemui Menko Luhut. Menyampaikan proposal pembicaraan pada pertemuan ASEAN+3 (Jepang, Cina, Korea Selatan) tentang gerakan memerangi sampah plastik. Kemudian pembersihan sungai Citarum.
Dikatakan, dengan pengalaman memulihkan sungai di kota Kawasaki, di Jepang, negaranya bisa membantu Indonesia memulihkan sungai Citarum.
Saat jumpa Direktur Mars Inc, Frank Mars, Menko Luhut membahas kebersihan laut dan terumbu karang.
Dia mengusulkan agar di kawasan resor, yang mengandalkan pantai sebagai daya tarik utamanya, pemerintah bisa meminta hotel-hotel di wilayah itu untuk membersikan laut di hadapannya.
“Sebab untuk membenahi kerusakan satu hektar terumbu karang yang rusak, sekitar US$100-200 ribu. Ini tidak terlalu berat untuk para investor,’ katanya. (M Raya Tuah)