BOGOR-MARITIM: PT.Pelabuhan Indonesia II/IPC cabang Pelabuhan Teluk Bayur menggelar rapat kerja nasional (Rakernas) 2018.
Rakernas yang dilaksanakan 22-23 November 2018 di Ciawi Bogor itu sekaligus sebagai momentum untuk mewujudkan pengelolaan pelabuhan terbesar di pantai Barat Sumatera itu sebagai pelabuhan terkemuka dan modern di Indonesia.
“Kami sedang berbenah diri untuk menjadikan Pelabuhan Teluk Bayur sebagai pelabuhan terbesar terkemuka dan modern di Indonesia, mengingat pelabuhan ini terletak dilokasi yang strategis,”ujar Armen Amir, General Manager Pelindo II Teluk Bayur.
Armen mengatakan, pengembangan pelabuhan Teluk Bayur sangat prospektif lantaran pelabuhan ini langsung menghadap ke samudera India yang bisa di akses secara langsung oleh negara-negara di samudera India, Eropa, Timur Tengah dan Australia.
Dia mengatakan, pelabuhan Teluk Bayur juga segera menerapkan digitalisasi layanan secara penuh, sehingga akan menjadi digital port pertama di Sumatera, serta mencapai layanan kegiatan ekspor ke berbagai negara di dunia yang lebih besar dibandingkan impor.
Armen menyatakan optimistis menjadikan Teluk Bayur sebagai pelabuhan ekspor mengingat komoditas ekspor besar unggulan Sumatera Barat dan Indonesia menuju pasar dunia terdapat di wilayah ini, yakni cruide palm oil (CPO), Semen, Batu Bara, Cangkang, Bungkil, Karet, Kopi, Cengkeh dan rempah-rempah.
“Fasilitas dan Peralatan di pelabuhan Teluk Bayur juga mampu mendukung peningkatan ekspor tersebut,”paparnya.
Armen mengungkapkan, saat ini Pelabuhan Teluk Bayur memiliki panjang dermaga 1,4 km dan dapat dikembangkan lagi hingga 2 km, luas lahan 86,24 Ha,serta gudang modern sebanyak tiga unit.
Selain itu, imbuhnya, kini juga sedang dibangun Terminal Curah Cair milik Mitra (PT AAJ) dengan daya tampung 620.000 ton per tahun dari kapasitas yang tersedia saat ini 185.000 ton per tahun, sehingga nanti kapasitas akan menjadi hampir 1 juta ton per tahun.
Armen menambahkan, di Pelabuhan Teluk Bayur saat ini tersedia tujuh unit unit alat utama bongkar muat modern, yakni 3 Jib Crane dan 4 gantry lufting crane (GLC).
Area pelabuhan juga berada di kawasan teluk sehingga kedalaman kolam dan dermaga dapat ditingkatkan dan dipertahankan untuk menampung kapal-kapal big size atau ukuran besar.
“Kami juga memilik SDM yang unggul dan berpengalaman dengan produktivitas tinggi,”tandasnya.
KOMITMEN
Armen menjelaskan, pihaknya telah menandatangani komitmen bersama dengan para pemilik barang Sumatera Barat menuju 5 juta ekspor CPO per tahun, dan sedang disiapkan komitmen bersama lanjutan Sumatera Barat Menuju Pasar Dunia untuk komoditas lain, yakni, batu bara sebanyak 2,5 juta ton per tahun, semen sebanyak 5 juta ton per tahun.
Selain itu, bucangka (Bungkil, Cangkang, Karet) sebanyak 1 juta ton per tahun, Cengkeh, Kulit Manis, Kopi, (Cengkumako) sebanyak 200 rb ton per tahun.
Armen mengatakan, program penataan Teluk Bayur saat ini menuju lima Terminal yakni; Terminal Petikemas, Terminal Curah Cair, Terminal Semen, Terminal Batu Bara, serta Terminal Multipurpose,
Disamping itu, dilakukan integrasi lima Pelabuhan di Sumbar yakni; Pelabuhan Teluk Bayur,Pelabuhan Muara Padang,Pelabuhan Teluk Tapang, Pelabuhan Panasahan, dan Pelabuhan di Mentawai.
Saat ini Pelabuhan Teluk Bayur sudah menjalin kerjasama dengan 2 (dua) pelabuhan di indian ocean, yakni dengan Pelabuhan FREMANTLE di Australia dan Pelabuhan CHENNAI di India dan saat ini sedang di persiapkan untuk kerjasama dengan Pelabuhan di Pakistan, Bangladesh dan Srilangka.
“Sudah ada dukungan penuh dari Pemerintah Propinsi Sumbar dan Pemerintah Kota Padang terhadap pengembangan Pelabuhan Teluk Bayur dan Pelabuhan-pelabuhan sekitar yang akan di integrasikan,”ucapnya.
Armen optimisitis, pencapaian target laba pelabuhan Teluk Bayur tahun 2018 diperkirakan akan tercapai sebesar Rp.42 Milliar dari target sesuai RKAP sebesar Rp.30 Milliar.(mad)