Surabaya, Maritim
SEBAGAI antisipasi kebutuhan daging pada bulan Juni dan Juli yang bertepatan dengan bulan Ramadhan. Pada momen tersebut, selalu muncul peningkatan permintaan daging sapi. Karenanya M.Syarkawi Rauf, Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) mendesak pemerintah untuk segera merealisasikan impor sapi bakalan sebayak 318.000 ekor.
“Ketersediaan daging sapi tersebut ialah dalam rangka memenuhi kebutuhan di Bulan Juni – Juli. Karena pada Juni – Juli memasuki Bulan Ramadhan. Biasanya permintaan daging sapi mengalami peningkatan. Kalau melihat siklusnya, saatitu harga daging akan naik terus” katanya saat sidak peternak sapi di Dusun Jatimulyo, Desa Jatiguwi, Kecamatan Sumber Pucung, Kabupaten Malang, Senin (30/1/2017).
Menurut Syarkawi, sampai saat ini izin impor untuk 318.000 ekor sapi bakalan itu belum sepenuhnya terealisasi. Jika sampai Maret nanti belum juga terealisasi sepenuhnya, dikawatirkan kenaikan harga daging sapi saat Bulan Ramadhan kembali melambung. Sebab, sapi bakalan yang diimpor dengan berat kurang dari 500 kilogram, harus digemukkan selama kurang lebih empat bulan, agar sapi mencapai beratan tertentu untuk bisa dipotong dan dipasok ke pasar.
“Realisasi impor 318.000 ekor ini masih kurang. Karena itu harus kita dorong dari sekarang. Karena persoalan nanti di Juni maupun Juli akan tergantung upaya kita di Bulan Februari dan Maret ini,” jelasnya.
Lebih jauh dijelaskan, saat ini harga sapi bakalan sudah di atas Rp 10 juta per ekor dengan berat 250 kilogram. Berdasar harga sapi yang demikian, harga daging sapi bisa mencapai Rp 120.000 per kilogram. Kedepan, pemerintah diharapkan bisa menurunkan harga sapi bakalan di bawah Rp 10 juta. ***Erick A.M.