SEMARANG – MARITIM : AsosiasI Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) berharap sistem logistik daerah yang tengah disusun oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) merupakan sistem yang dapat diimplementasikan. Yukki Nugrahawan Hanafo Ketua Umum ALFI mengatakan Pemprov Jateng akan jadi daerah pertama yang memiliki sistem logistik jika sistem tersebut dikeluarkan. Ujar Yukki: “Kami mengharapkan sistem logistik daerah yang akan dikeluarkan Jateng itu merupakan sesuatu yang dapat diimplementasikan”.
Menurut Yukki, dalam menyusun sistem logistik diperlukan keterlibatan seluruh stakeholder agar sistem yang dikeluarkan dapat diterapkan dan dilaksanakan oleh seluruh pemangku kepentingan, karena sistem tersebut akan percuma jika tidak dapat diimplementasikan ketika dikeluarkan. Sistem logistik daerah yang dibuat oleh Pemprov Jateng juga perlu melihat sistem mata rantai pasok yang dikaitkan dengan produk-produk unggulan yang dimiliki Jateng selain sistem logistiknya. Selain itu, barang-barang yang menjadi produk-produk unggulan Jateng juga harus sudah terpikirkan tujuan pengirimannya, yakni antar kabupaten/kota, antar provinsi di Indonesia, bahkan untuk tujuan ekspor.
Pemetaan produk-produk unggulan dan tujuan pengiriman akan membuat produk di Jateng memiliki daya saing pada tingkat nasional maupun internasional. Ujar Yukki: “Saya pikir arahnya harus ke sana. Harus melihat komoditi, industri unggulan apa yang ada di Jateng, dan apa yang akan dilakukan. Harus dilihat bukan semata dari sistem logistik, tapi harus dilihat dari perspektif mata rantai pasok”.
Masih menurut Ketua Umum ALFI, selain membangun rantai pasok ekosistem di beberapa titik seperti pelabuhan, bandara, dan sebagainya juga harus dibangun. Sitem logistik daerah yang dapat diimplementasikan, diyakini pada akhirnya akan membuat biaya logistik lebih efisien. Kondisi tersebut juga akan menjadi daya tarik bagi investor yang akan menanamkan modalnya di Jawa Tengah. Sasaran akhirnya berupa pertumbuhan dan peningkatan ekonomi yang akan dapat menekan angka kemiskinan dan pengangguran.
Sebelumnya, Pemprov menargetkan sistem logistik daerah Jateng dapat rampung tahun ini, dan diharap jadi konten dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Jateng 2019—2023. Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi (Dishanpan) Jateng Agus Wariyanto mengungkapkan saat ini sistem logistik di Jateng sedang dikaji secara akademis dan pembahasannya telah memasuki tahap akhir.
“Finalisasi proses dan rencana sistem logistik daerah Jateng terus dibahas dan dimantapkan bersama stakeholders. Diharapkan dan ditargetkan menjadi salah satu konten yang masuk RPJMD Jateng 2019—2023. Sistem logistik daerah Jateng yang sedang dikaji, dimaksud guna mengatur dan mengelola siklus pasokan barang hingga bermanfaat bagi produsen dan konsumen, terutama pada efisiensi, untuk kepuasan pelanggan. (Uti/Smr/Maritim)