SEJALAN dengan upaya memicu kenaikan porsi laba menjadi 40% dari bisnis non pelabuhan di tahun 2018, PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) menyiapkan sejumlah bisnis baru yang akan jadi tulang punggung pendapatan jangka panjang. I Gusti Ngurah Ashkara Danadiputra Direktur Utama Pelindo III katakan tren bisnis pelabuhan kini mulai bergeser, tak lagi terpaku pada usaha di jasa kepelabuhan. Menurutnya wilayah pelabuhan memiliki aneka lini bisnis yang bisa dikembangkan untuk tingkatkan laba perseroan. Ujarnya, Selasa (1/8/2017): “Diluar bisnis kepelabuhanan, kami ingin kembangkan bisnis beyond port”.
Menurut Ari, perusahaan yang dipimpinnya telah merambah bisnis angkutan gas di Bali, yang tiap hari fasilitas floating regasification unit (FRU) di Pelabuhan Benoa memasok 32.000 Mmbtu gas ke pembangkit listrik PLN. Agar operasional angkutan gas kian efisien, tahun ini Pelindo III berniat membeli floating storage and regasification unit (FSRU). Selain itu, fihaknya juga bidik bisnis angkutan bahan bakar kapal-kapal yang sandar di pelabuhan yang dikelolanya. Menurut Ari bila lini bisnis ini diusahakan sendiri, akan menjadi revenu ketimbang bekerjasama dengan pihak ketiga. Pelindo III juga berniat memasok listrik untuk kapal yang tengah bersandar, karena pemilik kapal bisa menghemat operasional hingga 37% saat kapal bersandar dengan menggunakan listrik tanpa nyalakan mesin kapal. Bisnis lain yang dijajaki adalah pengolahan air laut menjadi air tawar hasil reverse osmosis yang saat ini teknologinya sedang dikaji. Pasokan air bersih di kawasan pelabuhan, dinilai berpotensi jadi sumber pendapatan baru.
Untuk menekan biaya perawatan pelabuhan, Pelindo III berencana menggandeng mitra perusahaan pengerukan, dengan mendirikan anak usaha bersama mitra dengan porsi saham 90%. Memungkasi penjelasannya Ari berucap: “Karena tiap tahun kami harus lakukan dredging, hal itu jadi beban. Maka kami sedang cari mitra, hingga kedepan beban dredging yang dikelola sendiri akan menjadi revenue”. . ***ERICK A.M.