BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengusulkan, blia sampai terjadi hal yang tidk diinginkan berupa meletusnya Gunung Agung di Kabupaen Karangsem, untuk menjual paket wisata lava tour maupun pemotretan erupsi Gunung Agung bagi wisatawan mancanegara (wisman) dan wisatawan nusatara (wisnus). Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB menyakini paket wisata itu akan jadi kesempatan baru untuk menarik kunjungan turis.
“Sedangkan gerhana matahari yang hanya beberapa detik belangsung saja ditunggu, apalagi letusan gunung api yng durasinya dapat memakan waktu lama, tentunya juga akan dapat menjadi objek yang cukup menarik untuk dicermati dan direkam” jelasnya lewat keterangan tertulis, Kamis (26/10/2017).
Sutopo mengungkapkan terdapat dua sudut pengambilan gambar yang menarik. Pertama, dari sisi laut. Radius 25 Km dari Gunung Agung termasuk zona aman dari sisi laut. Sisi paling bagus adalah di timur ke utara, karena keuntungan posisinya adalah melihat lontaran batu-batu pijar dari kawah Gunung Agung dan pada waktu yang tepat akan dapat menghasilkan foto yang menakjubkan. Selain itu, dari sisi utara ke timur pada radius 35 km zona aman dapat menyaksikan keindahan Gunung Batur dengan background erupsi Gunung Agung. Akan menghasilkan foto siluet panorama Gunung Batur.
“Tentunya pada saat melakukan pengambilan gambar, selalu update rekomendasi dari Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Gunung (PVMBG) dan Badan Mitigasi Klimatologi & Geofisika (BMKG)” jelas Sutopo pula.
Kedua, dari sisi darat, terinspirasi memotret Candi Borobudur dari Pucuk Setumbu, menghasilkan gambar yang istimewa. Berdasar rekomendasi Google earth terdapat empat titik yang representatif, tetapi ada satu titik yakni dari Pura Lempuyang (± 1.100 mdpl) tentunya akan menghasilkan gambar yang indah dengan foreground pura. Jarak yang aman dengan radius 16,5 Km dari Gunung Agung, wilayah aman dari dampak erupsi dan pada waktu yang tepat akan menghasilkan foto yang menarik.
“Tetap harus diingat bahwa jarak aman sewaktu-waktu dapat berubah sesuai dengan rekomendasi PVMBG. Proyeksi dari Google Earth ini juga harus melakukan survei ke lokasi yang sudah ditentukan. Visual daerah yang dituju juga perlu dilihat, apakah ada pohon besar yang menghalangi menara pemantau tersebut atau tidak” paparnya.
Sinergi pemerintah, dunia usaha dan masyarakat sekitar akan dapat menjadi potensi sumber daya manusia, sehingga akan turut meningkatkan ekonomi desa-desa terdampak bencana erupsi Guun Agung tersebut. Karena itu pihaknya menyakinkan, di balik kesulitan pasti ada keberkahan dari Sang Pencipta Alam Semesta.
“Bagi masyarakat sekitar berilah jeda dengan menjauh dari radius 12 Km, untuk Gunung Agung melontarkan kekayaan pasir yang berlimpah dan kelak akan memberi rezeki untuk masyarakat sekitar” pungkas Sutopo Purwo Nugroho. ***ERICK A.M.