BADAN Usaha Milik Negara (BUMN) kepelabuhanan PT Pelabuhan Indonesia III (Persero)/Pelindo III, saat ini tengah mengkaji penerbitan surat utang maksimal US$1 miliar atau Rp13,5 triliun untuk mendanai ekspansi dan melunasi utang sindikasi. I Gusti Ngurah Dashkara Danadiputra CEO Pelindo III, mengatakan perseroan telah menunjuk PT Mandiri Sekuritas sebagai penasihat keuangan untuk mengkaji opsi penerbitan surat utang yang paling efisien bagi perseroan.
“Ini adalah sinergi BUMN pertama antara Pelindo III dan Mandiri Sekuritas untuk menggalang dana dari pasar modal global” ujar Ari Ashkara pekan lalu.
Lebih jauh dijelaskan pula, perseroan memiliki tiga opsi dalam menggalang dana lewat penerbitan surat utang. Ketiga opsi itu yakni penerbitan obligasi rupiah dalam negeri, obligasi rupiah global atau Komodo Bond, dan obligasi global berdenominasi valas. Untuk itu, Pelindo III akan terus memantau perkembangan pasar modal global, untuk tentukan waktu penggalangan dana yang tepat baik dalam mata uang asing maupun rupiah.
Untuk diketahui, Pelindo III pernah menerbitkan obligasi global pada Oktober 2014 senilai US$500 juta dengan tenor 10 tahun dan kupon 4,875%. Terkait hal itu, Pelindo III memperoleh peringkat BBB- dari Standard & Poors, BBB- dari Fitch, dan Baa3 dari Moody’s. Di 2016, Pelindo III juga memperoleh rating AA+ dari Pefindo.
Dijelaskan, peluang menerbitkan obligasi global terbuka karena sumber pendapatan keuangan perseroan sekitar 40% berdenominasi valas. Dengan demikian, risiko terpapar dari gejolak kurs terbilang minimal. Ari menyebut, pendapatan valas Pelindo III per tahun mencapai kisaran yang setara Rp.3 triliun sedangkan beban bunga obligasi global Rp.700 miliar sehingga lindung nilai alami (natural hedge) bisa terpenuhi.
Untukperkuatan usaha di tahun 2018-2019, Pelindo III sedikitnya memrlukan belanja modal sedikitnya Rp,7,8 triliun untuk sebelas proyek penting. Beberapa proyek yang tengah digarap yakni Pembangunan kawasan ekonomi terintegrasi Java Integrated Industrial & Port Estate di Gresik, Terminal Kalibaru di Pelabuhan Tanjung Emas, Terminal LNG di Pelabuhan Benoa Bali dan PLTMG di Terminal Teluk Lamong,serta pembangunan pelabuhan marina di Banyuwangi Jatim dan Lembar NTB .***ERICK A.M.