BADAN Usaha Milik Negara (BUMN) PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero)/Pelni yang selama ini merupakan penyedia layanan angkutan penumpang, akan ambil langkah “cikar kanan”, mengembangkan usaha angkutan barang. Strategi itu ditempuh, seiring tren penurunan jumlah penumpang. Untuk itu, Pelni akan memodifikasi ruang-ruang kapal agar menjadi multiguna.
Insan Purwarisya L. Tobing Direktur Utama Pelni menjelaskan: “Sebagai imbas dari moda angkutan udara yang terus meningkat, maka terjadi penurunan jumlah penumpang kapal laut hingga rerata 8% tiap tahun. Penetrasi maskapai penerbangan ke berbagai daerah, membuat pangsa penumpang Pelni kian tergerus”.
Diprediksi sepanjang tahun 2018, Pelni akan mengangkut 3,6 juta orang penumpang. Perseroan juga telah meneken kontrak Public Service Obligation (PSO/kewajiban pelayanan publik) sebesar Rp1,86 triliun dengan Kementerian Perhubungan. Jumlah itu turun 9,26% dari jumlah PSO tahun lalu sebanyak Rp2,05 triliun.
Menurut Insan, sebagian armada Pelni telah dimodifikasi menjadi kapal multiguna ; bisa mengangkut penumpnag, petikemas, dan kendaraan. Paparnya: “Keunggulan kami, jadwal kapal lebih pasti, karena tak harus tunggu muatan penuh”.
Secara umum, di angkutan barang, Pelni membidik volume angkutan sebanyak 23.083 TEUs (Twenty Foot Equivalent Unit) pada 2018 atau naik 48,64% dibandingkan dengan realisasi muat tahun lalu. Di awal Januari 2018, Pelni lewat anak usahanya PT Sarana Bandar Nasional (SBN) telah merilis aplikasi pemesanan kargo Pelni Logistics. Suharyanto,
Direktur Utama SBN (Pelni Logistics), menjelaskan bahwa dalamwaktu dekat mereka akan menambah fitur baru, agar pengguna jasa dapat memesan kargo curah dan kargo umum lewat aplikasi di ponsel pintar. Sebelumnya, aplikasi bernama Pelni Logistics baru terbatas pada pemesanan kontainer dan kendaraan.
“Untuk general cargo kami targetkan dapat dimuai di Pelabuhan Tanjung Priok 1 Juni 2018 mendatang” jelas Suharyanto.
Saat ini, pemesanan kargo dapat dilayani oleh 3 kapal dengan 12 pelabuhan tujuan ; selanjutnya akan bisa melayani pengiriman ke 96 pelabuhan. Jenis kargo yang dipesan terdiri petikemas kering (dry container) 20 kaki, petikemas berpendingin (reefer container), dan kendaraan roda empat serta roda dua.***MRT/2701