Madiun, Maritim
TIDUR dalam perjalanan dengan kereta api, bukan hal baru atau aneh. Dalam perjalanan jauh yang melelahkan, hampir semua orang pernah mengalami apa yang disebut sebagai ”tidur-tidur ayam” di kabin kereta api yang dipernyaman pengatur suhu. Namun berbeda yang diceritakan itu, saat ini PT Industri Kereta Api (INKA) sedang mengerjakan gerbong kereta “sleeper seat” alias kabin kelas “bobo” yang dipesan PT KAI. Sebenarnya hal itu
bukan sesuatu yang baru, karena di masa lalu Perumka juga pernah mengoperasikan kereta berkamar tidur, yang menjadi satu rangkaian dengan Kereta Bima (Biru Malam) rute Jakarta- Surabaya pergi-pulang lewat jalur selatan.
Kereta sleeper seat yang mutakhir ini, dirancang khusus dengan fasilitas seperti layanan bisnis pesawat terbang. Empat kereta sleeper seat ini rencananya rampung pada saat Lebaran tahun ini. Dan bisa dinikmati untuk mudik Lebaran. Budi Noviantoro Direktur Utama PT Inka mengatakan, kereta sleeper seat pesanan PT KAI saat ini sudah mulai diproduksi. Ditargetkan pada Lebaran tahun ini empat kereta khusus ini sudah jadi dan bisa beroperasi.
Dituturkan kereta sleeper seat yang dipesan PT KAI ini memiliki keistimewaan dibanding kereta eksekutif yang selama ini telah beroperasi. Salah satunya yaitu kursi kereta ini bisa menjadi tempat tidur dengan kemiringan hingga 170 derajat seperti kursi di pesawat kelas bisnis. Selain itu, di setiap kereta ini juga jumlah kursinya terbatas yaitu hanya 18 kursi. Jelasnya: “Seperti kursi pesawat, bisa tidur 170 derajat. Ini sudah bisa digunakan untuk Lebaran nanti”.
Lebih jauh diungkapkan PT Inka tahun ini mendapatkan proyek pemesanan 438 kereta dari PT KAI. Dari jumlah pesanan itu, ada 10 kereta yang dibuat secara khusus. Yaitu empat kereta dibuat jenis kereta sleeper seat dan enam kereta dibuat double decker atau kereta tingkat. Pungkas Dirut PT Inka: “Yang empat kereta jenis sleeper seat dengan 18 kursi per kereta. Sedang enam kereta lainnya dibuat 27 kursi. Selain berfasilitas kursi bisa dilipat untuk tempat tidur, juga ada televisi di masing-masing kursi dan pendingin ruangan untuk memberi kenyamanan penumpang. Sedang untuk enam kereta berisi 27 kursi per kereta, di tiap baris terdiri tiga kursi”.***AYUDHIA/Sub/Maritim.
