Amlapura & Denpasar, Maritim
GUNUNG Agung di Kabupaten Karangasem, kembali erupsi pada pukul 22.21 Wita, usai pelaksanaan Pemilihan Gubernur/WailGubernur Bali, Rabu (27 Juni 2018). Halitu ditandai dengan mengeluarkan kolom abu teramati setinggi sekitar 2.000 meter di atas puncak (± 5.142 m di atas permukaan laut). Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana (PVMBG) Pos Pengamatan Gunung Api Agung merilis status gunung tertinggi di Bali itu dari sebelumnya level III waspada ke Level III siaga.
“Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi ± 1 menit 9 detik” ungkap petugas di Pos Pantau Rendang, Karangasem, Rabu (27/6) malam.
Terkait kejadian terebut, direkomendasikan agar masyarakat di sekitar Gununh Agung dan pendaki/pengunjung/wisatawan tidak berada, melakukan pendakian dan lakukan aktivitas apapun di Zona Perkiraan Bahaya di seluruh area di dalam radius 4 km dari Kawah Puncak Gunung Agung. Zona Perkiraan Bahaya sifatnya dinamis dan terus dievaluasi dan dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan data pengamatan Gunung Agung yang paling aktual/terbaru.
Masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di sekitar aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung agar mewaspadai potensi ancaman bahaya sekunder berupa aliran lahar hujan yang dapat terjadi terutama pada musim hujan dan jika material erupsi masih terpapar di area puncak.
36 Penerbangan Batal: Sebanyak 36 penerbangan domestik dan internasional dari maupun menuju Bali oleh Jetstar dan Air Asia terpaksa dibatalkan karena erupsi Gunung Agung walaupun Bandara Ngurah Rai tetap beroperasi hingga saat ini. Ada 5 penerbangan domestik Air Asia yang batal terbang dari Bali tujuan Cengkareng, Tanggerang 21.20 WITA kode QZ 7533, Cengkareng 23.40 WITA dengan kode XT 7517, Cengkareng 22.45 WITA kode XT 7519, Cengkareng 00.20 WITA kode XT 7523, dan Surabaya 21.10 WITA kode XT 7625.
Selanjutnya, terdapat 5 penerbangan domestik Air Asia yang juga batal terbang menuju Bali yakni dari Cangkareng, Tanggerang tiba pukul 22.35 WITA kode QZ 7534, Cengkareng tiba 20.20 WITA kode XT 7516, Cengkareng tiba pukul 19.30 WITA kode XT 7518, Cengkareng tiba pukul 21.00 WITA kode XT 7522, dan Surabaya pukul 18.45 WITA kode XT 7624. Untuk penerbangan internasional Air Asia yang batal terbang dari Bali sebanyak 6 sortie, masing-masing menuju Kuala Lumpur pukul 18.25 WITA kode QZ 554, SIngapura 17.40 WITA kode QZ 508, Perth 15.45 kode QZ 536, Narita Jepang 22.50 WITA kode XT 401, Kuala Lumpur 19.10 WITA kode AK 379, dan Kuala Lumpur 21.20 WITA kode AK 371.
Penerbangan internasional Air Asia yang batal terbang menuju Bali terdapat sebanyak 6 sortie, masing-masing dari Kuala Lumpur pukul 21.50 WITA kode QZ 555, Singapura 21.05 WITA kode QZ 509, Perth 20.00 WITA kode QZ 537, Kuala Lumpur 18.40 WITA kode AK 379, Kuala Lumpur 20.55 WITA kode AK 370, dan Kuala Lumpur 13.55 WITA kode AK 376.
Sementara, Maskapai Jetstar yang batal melakukan penerbangan berjumlah 14 flight dari dan menuju Bali. Namun, yang berhasil dihimpun baru berjumlah 4 flight. Yaitu pesawat Jetstar Airways kode JQ 107 tujuan Perth, Australia yang dijadwalkan lepas landas pukul 18.30 WITA. Kedua, Jetstar Asia dengan kode penerbangan 246 SIN yang terbang menuju Singapura dengan berangkat dari Bali pukul 19.20 WITA. Selanjutnya, Jetstar Airways kode JQ 106 tujuan Perth, Australia dengan waktu lepas landas pukul 17.30 WITA dan Jetstar Asia dengan kode 3K 245 SIN yang berangkat dari SIngapura dengan waktu tiba di Bali pukul 18.00 WITA.
Arie Ahsanurrohim Kepala Humas Bandara I Gusti Ngurah Rai mengatakan pembatalan 26 penerbangan tersebut sudah berdasarkan konfirmasi dari Flight Information Display System (FIDS). Adapun jumlah penumpang yang terdampak lantaran pembatalan penerbangan ini mencapai 6.541 pax. Kendati demikian dia tetap menagaskan Bandara Ngurah Rai masih beroperasi normal. Seluruh penumpang yang akan terbang dan menuju Bali diharap terus memantau status penerbangan melalui maskapai maupun contact center di nomor 172 atau twitter @AngkasaPura172.Ujarnya: “Bandara masih normal, masih full operating, mohon dibantu untuk perangi berita hoax”.
Berdasar laporan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), ketinggian erupsi Gunung Agung mencapai 23.000 ft, bergerak ke arah Barat kecepatan 10 Knots.Pergerakan Debu Vulkanik terdeteksi ke arah Barat Laut – Barat Daya.
Bandara Jember Ditutup: Pasca erupsi Gunung Agung, sesuai hasil Rapat Evaluasi Penanganan Dampak Erupsi Gunung Agung (VA) terhadap operasi penerbangan di Bandara I Gusti Ngurah Rai, serta berdasar ground observation di Bandara Blimbingsari Banyuwangi dan Notohadinegoro Jember, dilakukan update terhadap operasional tiga bandara tersebut.
Diketahui kondisi di atas wilayah udara bandara Ngurah Rai semakin baik, hingga diputuskan kembali dibuka untuk operasional mulai pukul 14.30 WITA pada hari Jum’at (29/6/2018). Pembukaan bandara tersebut sudah diinformasikan melalui Notam no. A2552/ 18 NOTAMC A2551/ 18.
Tetapi berdasar ground observasi di Bandara Notohadinegoro pada pukul 07.00 WIB, positif terdeteksi debu vulkanik. Karenanya diterbitkan NOTAM C6841/18, menyatakan Bandara Notohadinegoro ditutup dari pukul 09.22 WIB. Sedang untuk Bandara Blimbingsari hingga dilaksanakan ground observation pukul 08.00 WIB tidak ditemukan abu vulkanik hingga tak terjadi perubahan operasional.
Dirjen Perhubungan Udara Agus Santoso mengapresiasi langkah cepat yang dilakukan otoritas bandar udara dan stakeholder penerbangan di wilayah tersebut yang secara aktif mengupdate terhadap dampak erupsi Gunung Agung di daerah masing-masing. Ujarnya:
“Kami sebagai otoritas penerbangan nasional memberi kebijakan penerbitan dokumen Flight Approval (FA) dilimpahkan ke Kantor Otoritas Bandar Udara Setempat, dalam hal ini KOBU wilayah IV untuk Bandara Ngurah Rai. Kami juga tetap instruksikan para stakeholder penerbangan untuk mematuhi dan menjalankan SOP yang sudah ditetapkan”.
Untuk pembukaan bandara, pengelola Bandara Ngurah Rai harus memerhatikan betul-betul kondisi bandaranya. Harus diperiksa dan dipastikan semua aspek termasuk peralatan sarana dan prasarana pendukung dalam kondisi yang aman untuk dioperasikan sehingga keamanan penumpang terjamin.Kata Dirjenud pula: “AirNav juga harus pastikan kondisinya pelayanan lalu lintas udara tak ada masalah. Untuk maskapai juga harus pastikan sarana, prasarana dan kru-nya layak terbang”.
Khusus untuk maskapai penerbangan, Agus mengimbau untuk memberi pelayanan terbaik bagi penumpang yang terdampak. Pungkasnya: “Penumpang yang mau refund tiket harus dipermudah dan dikembalikan 100%. Bagi yang tidak refund, harap dilayani dengan prioritas pada penerbangan pertama selanjutnya”. ***ERICK A.M./Amlapura – ADIT/Denpasar.