Jakarta, Maritim
Tepat pukul 07.00, Rabu (25/6), PT Daya Radar Utama (DRU) mengapungkan (meluncurkan) satu unit kapal pengangkut minyak mentah berbobot mati 17.500 LTDW pesanan PT Pertamina (Persero).
Dari galangan kapal PT DRU Unit Lamongan, Jawa Timur, kapal crude oil tanker tersebut diberi nama Papandayan. Sementara sebelumnya tanker Panderman pesanan PT Pertamina berhasil diluncurkan pada akhir 2016 lalu. Sedangkan tanker ketiga Pengalengan kini masih dalam proses penyelesaian di galangan kapal PT DRU Unit Lamongan.
Pada acara peluncuran tersebut hadir VP Commercial Shipping Pertamina Hadi Purnomo, Senior Manager NSPC Pertamina Gandung RNA, Manager SSD Umar Muhammad dan Manager Technical Fleet 3 Budijono Basuki. Sementara dari Bureau Veritas I Gusti Rai Sutawijaya dan I Putu Gede Suryawan. Sedangkan dari pihak galangan kapal Direktur PT DRU Steven A Prana.
Seremoni peluncuran kapal diawali dengan pemberian nama untuk satu unit kapal crude oil tanker 17.500 dengan nomor pembangunan H-311. Yang dilanjutkan pemecahan kendi dan pembukaan selempang nama kapal MT Papandayan. Kemudian penekanan tombol sirene sebagai tanda kapal meluncur ke laut serta ditutup dengan penandatangan berita acara peluncuran.
Direktur PT DRU, Steven AP, mengatakan setelah tanker ini diluncurkan, DRU mengharapkan proses pengerjaan finishing kapal segera dilaksanakan. Sehingga kapal bisa diserahkan guna memperkuat armada Pertamina.
“Tanker Papandayan merupakan kapal terbesar kedua yang pernah dibangun di galangan DRU. Sebelumnya, DRU pernah membangun kapal tanker 17.500 MT Panderman dan kapal ketiga pesanan Pertamina yang kini masih dalam proses penyelesaian di galangan kami di Lamongan,” ungkapnya.
Dia mengharapkan, PT Pertamina tidak bosan-bosannya untuk membina dan memberikan kepercayaan kepada galangan nasional dalam rangka mengembangan industri maritim nasional sesuai dengan program Poros Maritim Presiden Joko Widodo.
Ditanya soal penyelesaian tanker ketiga MT Pengalengan, Steven menjelaskan, tanker ketiga pesanan PT Pertamina penyelesaiannya sudah di atas 80%. Rencananya, tahun depan akan selesai.
“Penyelesaian tanker Pengalengan di atas 80%. Tahun depan selesai,” katanya.
Sedangkan di tempat yang sama, VP Commercial Shipping Pertamina, Hadi Purnomo, dalam sambutannya mengatakan kapal Papandayan merupakan sister ship dari kapal sebelumnya. Yang memiliki ukuran panjang 150 meter, lebar 27,70 meter dan tinggi 12 meter. Kapal ini mampu mengangkut muatan minyak mentah sebesar 17.500 LTDW atau kurang lebih setara dengan 150.000 barrel.
“Kami mengucapkan selamat kepada kita semua yang mendukung atas kesuksesan dalam peluncuran kapal ini, yang selanjutnya kapal dapat ditarik ke Lampung dengan aman, guna final docking dan penyelesaian sisa pekerjaan yang ada,” ujarnya.
Menurut Hadi, Pertamina selama ini sudah memberikan kepercayaan kepada galangan PT DRU untuk pembangunan kapal tanker milik Pertamina sebanyak total 6 unit. Terdiri 3 unit product tanker 3.500 LTDW pada 2013 lalu dan sekarang 3 unit crude oil tanker 17.500 LTDW. (M Raya Tuah)