KEMENHUB BANGUN POSKO GEMPA DI TANJUNG PERAK

Bongkar bantuan logistik dan evakuasi pengungsi gempa Lombok
Bongkar bantuan logistik dan evakuasi pengungsi gempa Lombok

Tanjung Perak, Maritim

BERLOKASI di Terminal Penumpang Gapura Surya Nusantara (GSN), Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Perak sebagai ujung tombak  Kementerian Perhubungan dalam hal ini Direktorat Jenderal Perhubungan Laut telah membentuk Pos Komando (Posko) Bantuan Kemanusiaan bagi korban gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Read More

Direktur Jenderal Perhubungan Laut R. Agus H. Purnomo Selasa  (14/8/2018) kemarin menyatakan: “Nantinya untuk mengangkut bantuan tersebut, Kemenhub telah menugaskan kapal Tol Laut, kapal Pelni dan kapal ASDP yang berangkat dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya menuju Lombok, untuk melakukan tugas kemanusiaan mengangkut bantuan yang berupa barang maupun peralatan”.

Kapal-kapal yang mendapat penugasan ini, antara lain Kapal KM. “Camara Nusantara III”, KM. “Egon”, dan KMP. “Legundi”. Menurut Dirjenla, KM. “Camara Nusantara III” merupakan kapal Tol Laut khusus pengangkut ternak yang sandar 15 Agustus 2018 kemudian berangkat menuju Pelabuhan Lembar Lombok tanggal 17 Agustus 2018 pagi. Dijadwalkan kapal akan tiba di Lombok pada hari yang sama.

Sementara kapal KM. “Egon” rencana tiba di Pelabuhan Tanjung Perak tanggal 21 Agustus 2018 pagi dan langsung berangkat pada hari itu juga. Sedangkan kapal KMP. “Legundi” akan melayani secara periodik setiap Selasa dan Kamis. Ungkap Dirjenla: “Kami mempersilahkan kepada masyarakat, termasuk kantor UPT Ditjenla yang ingin mengirimkan bantuan melalui Pelabuhan Tanjung Perak bisa menghubungi Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Perak, Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak, Kantor Distrik Navigasi Kelas I Surabaya, PT. Pelindo III Surabaya ataupun PT. Pelni”.

Adapun prioritas penerimaan bantuan berupa tenda, terpal, kelambu, kain selimut/sarung, celana training, dan barang-barang lain yang dibutuhkan korban gempa.

Menurut Dirjen, saat ini kondisi masyarakat di Lombok saat juga sangat perlu ketersediaan air bersih. Menurut laporan pegawai Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) setempat, kantor pelayanan PDAM dalam kondisi setengah roboh dan mengalami banyak kerusakan seperti bak penampungan air dan banyak saluran air rusak. Diperkirakan diperlukan waktu sekitar 1 bulan untuk perbaikan hingga PDAM bdapat berfungsi kembali memberi pelayanan air bersih kepada masyarakat.

Pungkas Dirjan: “Jika ada instansi atau mereka yang ingin memberi bantuan sosial berupa tukang membuat sumur bor dan pompa air, dapat berangkat menggunakan kapal yang kami siapkan karena masyarakat Lombok sangat perlu bantuan”.***ERICK ARHADITA.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *