PELINDO III PASOK AIR BERSIH DI KAWASAN INDUSTRI

Surabaya, maritim

Read More

PT PELABUHAN Indonesia III (Persero)/Pelindo III, terus mengeksplorasi berbagai potensi pasar di luar bisnis utamanya sebagai operator pelabuhan dan properti. Kini BUMN yang bermarkas besar di Surabaya tersebut mengincar pasar pemasok kebutuhan air bersih di kawasan industri dan terminal pelabuhan. Kata CEO Pelindo III Ari Askhara, usai Bike To Work di Kantor Pusat Pelindo III Surabaya, Rabu pagi lalu: “Melalui afiliasi bisnis, Pelindo Energi Logistik (PEL), kami menggandeng PT SIER Puspa Utama dan BUMN konsultansi teknik, PT Indra Karya, sedang jajaki peluang bisnis pemasok air. Bahkan proyeksinya juga akan membangun pabrik air minum dalam kemasan (AMDK)”.

Menurut CEO Pelindo III, masing-masing pihak akan berkontribusi sesuai spesialisasi bisnisnya. PEL di bawah manajemen Pelindo III Group siap berinvestasi peralatan dan pabrik AMDK. Sedang Indra Karya dipercaya sebagai operator pabrik dan mengurus perawatannya. Kemudian SIER Puspa Utama berperan sebagai penyedia sumber air bersih. Karenanya mulai

bulan ini telah dimulai studi pasar, mempertimbangkan apakah lebih efisien menggunakan sumber air bersih dengan SWRO (desalinasi air laut) atau BWRO (desalinasi air payau).

Penyediaan sumber air bersih dari air laut dan/atau air payau dipilih karena ketersediaan air tanah dan air sungai kian terbatas. Permintaan air bersih yang kian tinggi akan mengancam kelestarian lingkungan, kjarena sumber air menipis. Di sisi lain tantangan memilih air laut dan air payau perlu melakukan proses desalinasi untuk menurunkan kadar garam pada air. menggunakan teknik osmosis membran, sehingga lebih efisien secara operasional dan lebih hemat energi dibanding proses desalinasi menggunakan teknik thermal.

“Kerja sama di bidang jasa pemasok air bersih tersebut sangat strategis, karena akan ada sharing market yang sudah established. Baik pasar kebutuhan pengguna jasa di terminal yang dioperatori Pelindo III, maupun kebutuhan yang ada pada proyek-proyek di kawasan industri yang dikelola SIER Group” ungkap Ari Askhara pula.

Selain itu, inisiatif Pelindo III dalam mendorong penerapan asuransi untuk kapal yang berada di wilayah pelabuhan, tampaknya mulai membuahkan hasil. Setelah sebelumnya Asuransi Jasindo menyediakan asuransi P&I (protection and indemnity) yang meliputi jaminan penyingkiran bangkai kapal (wreck removal) dan jaminan penanggulangan polusi minyak (oil pollution) dari kapal saat berada di pelabuhan yang dioperatori Pelindo III, kemudian kini giliran Asuransi Askrindo yang bergabung dalam penyediaan layanan tersebut. Asuransi ini menjadi solusi perlindungan risiko terhadap pemilik kapal dan operator. Imbuh Ari Ashkara: “Risiko asuransi WROP tak sering terjadi, namun saat terjadi risiko kapal tenggelam atau pencemaran, dampaknya cukup besar dan akan mengganggu aktifitas pelabuhan. Dan asuransi akan menanggung pengangkatan kapal kandas, kapal tenggelam di alur pelayaran dan pencemaran seperti polusi limbah oli kapal”.

Biasanya P&I jangka waktunya satu tahun, ini dapat berlaku untuk hanya selama 8 hari saja sesuai kebutuhan operasional kapal selama berada di satu pelabuhan, hingga efisien dan lebih terjangkau. Karenanya diharap dapat meningkatkan partisipasi pemilik dan operator kapal untuk comply (taat aturan) khususnya untuk kapal-kapal s/d 25.000 GT yang belum dicover asuransi. Padahal asuransi kapal merupakan amanat berdasarkan undang-undang pelayaran tahun 2008.***ERICK ARHADITA

 

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *