Kabut Asap Ganggu Aktivitas Kapal Roro

Kapal-kapal bertambat di dermaga Martapura Lama, Banjarmasin
Kapal-kapal bertambat di dermaga Martapura Lama, Banjarmasin

BANJARMASIN KALSEL – MARITIM : Maraknya kasus Kebakaran Kawasan Hutan dan Lahan (Karhutla) di pelbagai wilayah termasuk di Provinsi Kalimantan Selatan, ternyata juga memberi dampak yang negatif bagi kinerja operasional Kapal Penumpang jenis Roll-on/Roll-off (Roro) yang tiaphari hilir mudik ke dan dari Pelabuhan Trisakti Banjarmasin. Kepala PT DLU Cabang Banjarmasin Anton Wahyudi mengakui, kabut asap yang diakibatkan oleh Kalhutra membuat jarak pandang kapal hanya berkisar 100 Meter saat kapal melintasi Alur Barito sebelum menuju laut Jawa.

“Ini membuat nahkoda harus lebih berhati-hati saat mengemudikan kapal. Bahkan kami harus betul-betul mengandalkan peralatan navigasi hingga radar untuk bisa memastikan agar kapal yang dikemudikan tidak tertabrak kapal lainnya saat berada di alur barito,” tegasnya, Selasa (17/9/2019).

Read More

Selain itu untuk memastikan para penumpang kapalnya tidak terhirup kabut asap secara langsung, PT DLU Cabang Banjarmasin juga memberikan masker secara gratis. Imbuhnya: “Kami juga membuka posko kesehatan di pelabuhan Penumpang Trisakti Banjarmasin agar apabila ada penumpang yang merasa kesehatan kurang nyaman akibat kabut asap, dapat segera memeriksakan kesehatannya terlebih dahulu sebelum berlayar”.

Terkait kondisi arus barang dari Surbaya ke Banjarmasin jelang momen akhir tahun, diakui untuk September ini mengalami penurunan hingga 20%. Penyebab penurunan sendiri dikarenakan kurangnya suplai sayur-sayuran dari pulau Jawa dan belum banyaknya pelaku usaha yang menyetok barang konveksinya.

“Kalau pengiriman dari Banjarmasin ke Surabaya masih normal. Untuk barang didominasi oleh jenis kayu dan rongsok” pungkas  Anton Wahyudi.  (Ayu/Sub/Maritim)

 

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *