JAKARTA-MARITIM: Anggota DPR Yahya Zaini memberikan apresiasi atas langkah Kemnaker yang telah mencanangkan pilot project pengembangan kesempatan kerja berbasis kawasan. Proyek percontohan ini sebagai upaya mentransformasikan program perluasan kesempatan kerja dalam mengembangkan program tenaga kerja mandiri yang lebih efektif secara berkelanjutan.
Lima lokasi pilot project pengembangan kesempatan kerja berbasis kawasan itu dengan karakteristik beragam. Meliputi Kawasan Perhutanan Sosial Teluk Jambe di Karawang (Jawa Barat); Kawasan Agroforestri Dataran Tinggi Dieng di Banjarnegara dan Batang (Jawa Tengah); Kawasan Agroindustri Sei Mericim di Deli Serdang (Sumatera Utara); Kawasan Agromaritim Teluk Weda di Halmahera Tengah (Maluku Utara); dan Kawasan Agrowisata Lido di Bogor dan Sukabumi (Jawa Barat).
“Saya salut dan apresiasi Bu Menteri, karena sudah berhasil mentransformasi perluasan kesempatan kerja berbasis kawasan. Saya mendapat informasi ini dari Rektor IPB, ” ujar Yahya Zaini dalam rapat kerja dengan Menaker Ida Fauziyah di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (24/8/2021).
Politikus dari Fraksi Partai Golkar itu memuji kerja sama perluasan kesempatan kerja antara Kemnaker dengan Kemenkes dan IPB (Institut Pertanian Bogor). “Ini terobosan luar biasa, patut diduplikasi di 104 kawasan industri yang ada di Indonesia. Kalau bisa, tidak hanya kerja sama dengan IPB, tapi juga dengan perguruan tinggi lokal lainnya yang ada di sekitar kawasan industri, ” katanya.
Dalam kesempatan itu, Menaker Ida Fauziyah menyatakan, sejak tahun 2020 pihaknya telah melakukan kerja sama dengan IPB dalam program pengembangan kompetensi tenaga kerja sektor pertanian, kelautan, dan perluasan kesempatan kerja. Ia meyakini model perluasan kesempatan kerja berbasis kawasan ini mampu membuka lapangan kerja baru yang lebih efektif.
“Pengembangan usaha terintegrasi ini juga akan dilakukan dari hulu hingga ke hilir yang dapat memungkinkan terjadinya sustainability (keberlanjutan) usaha untuk membentuk sebuah ekosistem perluasan kerja yang efektif dan berkelanjutan,” ujarnya.
Menurut Ida Fauziyah, hal terpenting dalam pengembangan kesempatan kerja berbasis kawasan adalah adanya dukungan lintas sektor dan partisipasi stakeholder di kementerian/lembaga, pemerintah daerah, perguruan tinggi, lembaga keuangan dan pihak swasta.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada IPB yang telah membantu perencanaan dan akan mendampingi pelaksanaan program yang strategis ini,” katanya.
8 Jenazah dari Taiwan
Dalam raker yang dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi IX DPR Anshory Siregar (F-PKS) didampingi Nihayatul Wafirah (F-KB), Menaker juga menjelaskan penanganan pemulangan 129 PMI (awak kapal LG dan PMI bermasalah serta 8 jenazah PMI) dari Taiwan, pada Sabtu (21/8/2021) lalu.
Ke-129 PMI tersebut di antaranya adalah 105 awak kapal LG yang kontrak kerjanya telah selesai tapi hampir 1 tahun mengalami stranded di perairan Taiwan. Kemudian 15 PMI bermasalah karena overstayer, seorang sakit parah (paru-paru) dan ada 8 jenazah PMI. Semuanya terkendala pemulangan ke Tanah Air karena minimnya penerbangan.
“Penanganan kedatangan total 121 PMI dan 8 jenazah dilakukan sesuai protokol kesehatan. Semua PMI yang sehat dibawa ke tempat isolasi mandiri yang ditunjuk, sedang PMI yang sakit dirawat di RS Polri. Selanjutnya, pemulangan PMI ke daerah asal dikoordinasikan dengan BP2MI (Badan Penempatan PMI), Pemda tujuan dan keluarga PMI,” kata Ida.
Terkait soal ini, Nihayatul Wafirah memberikan apresiasi kepada Menaker yang berhasil memulangkan 121 PMI dari Taiwan ke Indonesia. Nini, panggilan karib Nihayatul Wafirah, bersyukur ke-121 PMI yang kembali ke Tanah Air tanpa satu pun terkena Covid-19.
“Yang perlu dipikirkan, kegiatan purna PMI seperti apa, jangan sampai setelah di Indonesia, pikiran mereka terbebani dengan banyaknya korban PHK dan dirumahkan akibat pandemi. Purna PMI harus bisa survive dari sisi ekonomi. Kegiatan purna PMI harus disupport,” ujar politikus Fraksi PKB tersebut. (Purwanto).