Menparekraf Sandiaga Uno, Optimis : Pergerakan Winus Bisa Jadi Andalan Sektor Pariwisata

JAKARTA– MARITIM : Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang diupayakan pemerintah sejak pertengahan 2021, punya dampak positif bagi sektor pariwisata yang secara bertahap terus menggeliat, meski masih seputar kunjungan wisatawan Nusantara. Melihat kondisi yang ada, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, di masa pandemi Covid-19 ini, menaruh harapan besar bahwa wisatawan Nusantara terus meningkat, seiring dengan membaiknya ekonomi nasional.

“Untuk kunjungan wisata di tanah air, memang masih dalam tahap pemulihan, tapi menjadi harapan sekaligus jadi roda penggerak pariwisata nasional di masa pandemi covid-19,”tutur Sandiaga Uno dalam Diskusi virtual Urban Forum – Forum Wartawan Daerah (FORWADA), Tourism & Hospitality Outlook 2022 “New Normal Saatnya Bangkit dari Tidur Pulas”, Kamis,(20/1).

Read More

Ia mengaku, di tengah pandemi covid-19, terdapat secercah harapan yaitu tingginya antusiasme wisatawan nusantara yang menjadi roda penggerak geliat sektor pariwisata dan ekonomi kreatif saat ini. Alasannya, sejak pandemi covid-19 awal 2020,
telah mengakibatkan menurunnya kunjungan wisatawan mancanegara (Wisman). Hingga akhir tahun 2021 kunjungan Wisman hanya mencapai 1.58 juta orang atau turun 60,98 persen dibanding tahun 2020.

Dengan pergerakan ini dikatakan, pergerakan Winus ini akan menjadi andalan dalam pemulihan sektor pariwisata nasional tahun 2022 dengan target 260 juta – 280 juta pergerakan. Diperkirakan, kontribusi sektor pariwisata terhadap PDB Nasional 2022 akan mencapai 4,3 persen. Sedikit lebih tinggi dari perkiraan capaian tahun 2021 yaitu sebesar 4,2 persen.

Sementara lanjutnya, sesuai data Badan Pusat Statistik mencatat pergerakan Winus mengalami peningkatan sebesar 12 persen bila dibandingkan dengan tahun 2020. Pergerakan Winus ini akan menjadi andalan dalam pemulihan sektor pariwisata nasional tahun 2022. Dengan target, 260 juta – 280 juta pergerakan.

“Diperkirakan, kontribusi sektor pariwisata terhadap PDB Nasional 2022 akan mencapai 4,3 persen. Sedikit lebih tinggi dari perkiraan capaian tahun 2021 yaitu sebesar 4,2 persen,” paparnya.

Dengan mulai membaiknya sektor ekonomi, Sandiaga Uno optimis, sektor pariwisata di tahun 2022 ini bisa meningkatkan kontribusinya terhadap PDB Nasional. Begitu juga dengan devisa, meski saat ini kunjungan wisatawan asing, masih landai. Namun tanda perbaikan kearah pemulihan sudah terlihat, karena peningkatan devisa pariwisata sudah membaik, capai angka 4 persen, dibanding 2020 yang hanya 0,32 miliar dolar AS menjadi 0,36 miliar dolar AS.

“Kami perkirakan kontribusi pariwisata akan meningkat sekitar 37,4 persen dari presentase 2020, mencapai angka 4,2 persen pada 2021,”tuturnya seraya menambahkan, nilai ekspor produk ekraf diperkirakan meningkat hingga mencapai 20,58 miliar dolar AS dan nilai tambah ekraf pada tahun 2021 juga mengalami peningkatan sampai pada level Rp1.273 triliun

Dikatakan, diperkirakan kontribusi sektor pariwisata terhadap PDB Nasional 2022 akan mencapai 4,3 persen. Sedikit lebih tinggi dari perkiraan capaian tahun 2021 yaitu sebesar 4,2 persrn.
Selain itu, lanjutnya, dari sisi nilai tambah ekonomi kreatif ditargetkan tahun 2022 dapat mencapai Rp1.236 triliun. Untuk nilai ekspor produk kreatif ditargetkan mencapai 21,28 miliar dolar AS. Sedikit lebih baik dari perkiraan capaian tahun 2021 sebesar 20,48 miliar dolar AS.

“Dampak dari pertumbuhan itu tentunya akan memperluas jumlah lapangan kerja pada sektor parekraf. Tahun 2022 ini kita menargetkan akan tercipta 400 ribu lapangan kerja baru yang berkualitas di sektor pariwisata. Sementara di ekonomi kreatif akan tumbuh lebih dari 600-700 ribu lapangan kerja yang ditopang oleh sektor unggulan yakni kuliner, kriya, dan fashion,” ungkapnya.

Menurut Menparekraf Sandiaga Uno, jika dilihat sisi positifnya, pandemi justru mempercepat perubahan paradigma pembangunan pariwisata dari Quantity Tourism menjadi Quality and sustainable Tourism sebagaimana arahan Presiden pada tahun 2019. “Kita menekankan kepada prinsip sustainable tourism yang bergantung pada apa yang kita tawarkan kepada para wisatawan sesuai tren pariwisata kedepan yaitu more personalized, customized, localized dan smaller in size,” jelasnya.

Salah satu variabel penting dalam quality tourism tambahnya, adalah penyediaan infrastruktur pariwisata yang memadai. Wisatawan tentu akan membelanjakan dananya (spending) lebih besar untuk suatu destinasi yang berkualitas, baik dari segi 3A (atraksi, akses dan amenitas) maupun infrastruktur pendukungnya.

Soal target kunjugan Wisman tahun 2022 ini, Kemenparekraf/Baparekraf menargetkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara sebanyak 1,8 juta – 3,6 juta dengan nilai devisa pariwisata mencapai 470 juta dolar AS – 1,7 miliar dolar AS. (Rabiatun)

Related posts