SURABAYA – MARITIM: :Dalam rangka pendistribusian hasil perikanan dari PelabUhan Tanjungperak, Surabaya,ke berbagai stasiun yang dilewati hingga Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kementerian Kelautan & Perikanan (KKP) telah menanandatangani perjanjian kerja sama dengan PT Kereta Api Logistik (KALOG).. Kata sekretaris Jenderal KKP Antam Novambar kepada awak media di sela penandataganan kerjasama di Stasiun Kalimas, Surabaya pekan lalu: “Sifat hasil perikanan yang mudah rusak dan turun mutunya, bila tidak ditangani dengan baik membutuhkan kinerja logistik dan sistem rantai dingin yang handal”.,
KKP mencatat, di sepanjang tahun 2021, lalu lintas hasil perikanan dari wilayah Timur Indonesia menggunakan kapal laut masuk melalui Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya sebanyak 109,46 ribu ton. Sebanyak 78,58 ribu ton di antaranya untuk konsumsi, dengan komoditas utama yaitu ikan layang, udang, tuna dan ikan lainnya. Sedangkan 30,88 ribu ton untuk non-konsumsi, dengan komoditas utama rumput laut dan kulit kerang mutiara.
Volume hasil perikanan itu, kebanyakan merupakan hasil tangkapan dari Timika, Tarakan, Makassar, Ambon, Bitung, Kendari dan Dobo, untuk selanjutnya dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya didistribusikan ke berbagai daerah di Pulau Jawa melalui jalur darat.
Imbuh Antam: “Kalau menggunakan kereta api efisiensinya 30 persen. Kita hitung 30 persen menguntungkan karena dapat lebih cepat tiba di konsumern, biaya juga lebih murah serta aman, dan yang pasti tepat waktu,”.
Pengiriman hasil perikanan menggunakan kereta api dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya hingga Tanjung Priok Jakarta, kata dia, sebelumnya sudah dilakukan, dan
terdata pada tahun 2021 mencapai 1.549 TEUs dan hingga Agustus 2022 mencapai 1.036 TEUs. Pungkas Antam: “KKP berharap setelah ditandatangani kesepakatan dengan PT KALOG, maka jumlah pengiriman hasil perikanan menggunakan kereta api semakin meningkat, seiring dengan berkembangnya sektor kelautan dan perikanan. ** Erick Arhadita