JAKARTA-MARITIM : Keluarga Besar Maumere Jakarta Raya (KBM JAYA) menerima buku tentang Frans Seda dari Penerbit Gramedia Pustaka Utama. Buku yang merupakan intisari dari para narasumber dan tokoh dalam seminar KBM JAYA bertema “Merajut Nilai Keutamaan Frans Seda dalam Menata Kemajuan Bangsa”, digelar di Jakarta, Jumat (20/1) lalu. Buku ini untuk memperkuat penetapan Frans Seda sebagai pahlawan nasional.
Serah terima buku dilakukan di Bentara Budaya, Jakarta, Selasa (28/3), yang diawali silaturahmi kedua pihak. Hadir dari KBM Jaya adalah Ketua Umum KBM JAYA, Petrus Selestinus, Sekretaris Umum KBM JAYA, Jack Jagong, putri Frans Seda, Ery Seda, Bendahara Umum KBM JAYA, Cathy Loudoe, Ketua Panitia, Capt. Marcellus Hakeng, Sekretaris Panitia, Farida Denura, Tim Penyusun, Heri Soba, Wakil Ketua KBM JAYA, Hendrik Gama dan Pengurus KBM JAYA, Robert Keytimu.
Sementara dari Kompas Gramedia hadir Glory Rosari Oyong, Corporate Communication Director Kompas Gramedia, Andi Tarigan GM. Gramedia Pustaka Utama, Immanuel V. Naffi, Manager Editorial dan Produksi Nonfiksi Gramedia Pustaka Utama serta Ilham Khoiri, GM Communication Management & Bentara Budaya.
Petrus Selestinus menyampaikan apresiasi pada Kompas Gramedia yang berkenan menerbitkan buku yang disusun dari rekomendasi seminar KBM beberapa waktu lalu. Di mana Frans Seda sudah sangat layak untuk dijadikan sebagai pahlawan nasional. Karya dan pengabdiannya sudah teruji dalam bidang keuangan, perkebunan dan transportasi.
“Buku ini merupakan salah satu bagian dari sejumlah upaya untuk mewujudkan Frans Seda sebagai pahlawan nasional. Secara prosedur dan administrasi kenegaraan sudah dilakukan oleh tim khusus bersama jajaran pemerintah daerah NTT dan Kabupaten Sikka,” katanya.
Selain Kompas Gramedia, Petrus juga berharap semua pihak ikut mendukung upaya tersebut. Apalagi, Frans Seda merupakan sosok yang banyak berkontribusi bagi Indonesia.
Sementara Glory Rosari Oyong, Corporate Communication Director Kompas Gramedia, menjelaskan Kompas Gramedia sangat mendukung upaya untuk menetapkan Frans Seda sebagai pahlawan nasional. Selain karya yang begitu besar, Frans Seda juga merupakan salah satu sosok pendiri Kompas Gramedia.
Ery Seda memberikan apresiasi atas langkah KBM JAYA dan inisiatif Kompas Gramedia. Dia berharap apa yang dilakukan KBM JAYA dan Kompas Gramedia ini memperkuat usulan yang sudah disampaikan pada Kementerian Sosial.
“Usulan ini pernah disampaikan oleh Pemprov NTT pada 2012 lalu. Semoga kali ini bisa lebih memperkuat berbagai persyaratan yang diminta. Saya juga sudah menerima laporan dari tim pengusul bersama Pemprov NTT sudah menyerahkan semua dokumen pada Senin (27/3/2-23) lalu,” ujarnya, yang juga dosen Universitas Indonesia (UI) ini.
Sementara Capt. Marcellus Hakeng, sebagai Ketua Panitia yang juga salah satu tokoh muda di NTT, memberikan penekanan khusus prihal legacy yang diberikan KBM JAYA bagi anak-anak muda yang belum mengenal dan belum pernah berinteraksi langsung dengan sosok Frans Seda.
“Semoga dengan kehadiran buku ini bisa menambah wawasan dan cakrawala tentang siapa Frans Seda, dan kenapa kita Bangsa Indonesia harus menjadikan Frans Seda sebagai Pahlawan Nasional,” tegasnya.
Dokumen usulan nama Frans Seda sebagai pahlawan nasional sendiri, menurutnya, telah sampai ke Kemensos. Dokumen ini berupa 5 buku yang dicetak masing-masing 17 eksemplar. Seluruhnya dibawa oleh perwakilan Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi NTT dan Dinsos Kabupaten Sikka. (Muhammad Raya)