Atasi Produk Asing, Pemerintah Perlu Menggalakan Lagi TKDN Industri Kabel Lokal

Marketing Manager PT Jembo Cable Company Tbk Agustinus Randa dengan produk kabel marine dan umum didampingi salah satu stafnya

JAKARTA-MARITIM : Pemerintah ke depan ini perlu segera mengambil langkah-langkah strategis dalam membela produk industri kabel dalam negeri.

“Apabila pemerintah terlambat mengambil kebijakan, terutama dalam hal pembelaannya terhadap produk industri kabel lokal, saya bisa memastikan bahwa produk kabel lokal akan kalah bersaing di negeri sendiri,” kata Marketing Manager PT Jembo Cable Company Tbk, Agustinus Randa, pada kesempatan berbincang-bincang dengan tabloidmaritim.com, pada pameran dan seminar Sea Indonesia 2023, yang berlangsung pada 15-17 Mei 2023, di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Selasa (15/5).

Read More

Sebanyak delapan perusahaan dalam negeri, yang berada di bawah naungan Perkumpulan Industri Komponen Kapal Indonesia (PIKKI/Indonesia Ship Components Industry Association=ISCIA), dengan Ketua Umum PIKKI, Eki Komaruddin, menunjukan kemampuannya dalam satu event dan seminar bertajuk Sea Indonesia 2023. Suatu pameran sektor kemaritiman terbesar dan terlengkap di Indonesia, yang digelar pada 15-17 Mei 2023, di JIExpo Kemayoran Jakarta.

Kedelapan perusahaan lokal tersebut masing-masing adalah PT Laksana Tekhnik Makmur — bergerak pada marine interior — Niri Rubber, PCM Marine Cable, PT Teknik Tadakara Sumberkarya (TTS), PT Athira Maritim Indonesia — bergerak pada engineer in motion — Jembo Cable, PT Neo Indo Elektrik dan PT Kemenangan. Perusahaan-perusahaan itu menempati booth A-4 selama 3 hari bersama 150 perusahaan lainnya di Hall B1-B2 dan diperkirakan bakal didatangi 10 ribu pengunjung.

Menurutnya, di sisi lain juga kabel-kabel marine kurang banyak berproduksi mengingat belum banyaknya pesanan pembangunan kapal-kapal baru yang membutuhkan kabel dalam jumlah banyak ketimbang melakukan kegiatan reparasi kapal di galangan.

Mantan Irjen dan Staf Ahli Menteri Kemenperin sekaligus pengamat industri perkapalan nasional Soerjono berfoto bersama Ketua Umum PIKKI Eki Komaruddin dan jajaran pengurus serta Penasehat PIKKI Novirwan S Said pada acara pameran dan seminar Sea Indonesia 2023 di JIExpo Kemayoran Jakarta

“Bagi kami pemerintah harus memfilterlah kabel-kabel asing ini, apalagi kami sudah memiliki TKDN 70-80%, sementara di sisi lain order pembangunan kapal baru juga masih sangat jarang sekali. Sehingga saat ini boleh dikatakan produksi kami lesu,” ungkap Agustinus.

Ditambahkan, pemerintah perlu menciptakan pembangunan kapal-kapal baru agar industri kabel lokal dapat memenuhi kebutuhan kapal yang dipesan.

“Akibatnya kami juga berpikir ulang untuk melakukan ekspansi dan investasi,” katanya, yang saat ini bisnis yang tengah dilakukan adalah mensuplai kebutuhan kabel marine untuk kegiatan di offshore.

Mendahulukan mutu

Perusahaan PT Jembo Cable Company Tbk berdiri pada April 1973, yang memulai dengan memproduksi Kabel Listrik Tegangan Rendah — penghantar tembaga. Kemudian menambah varietas produknya, seperti Kabel Tegangan Rendah — penghantar aluminium, Kabel Tegangan Menengah, Kabel Telepon dan Kabel Serat Optik dan juga memperluas pasarnya.

Tahun 1992, perseroan mencatatkan sahamnya pada Bursa Efek Jakarta, atau yang sekarang dikenal dengan Bursa Efek Indonesia dan mengadakan perjanjian kerja sama dalam bidang teknik dengan Fujikura Ltd, salah satu perusahaan kabel terkemuka dari Jepang. Kemudian pada 1993 memproduksi Kabel Serat Optik Pertama di Indonesia dan pada 1997 melakukan ekport perdana.

Pada 2013 memproduksi HDPE Tube/Sub-duct, pada 2014 menambah Plant Baru Kabel Serat Optik dan pada 2015 memproduksi Kabel Listrik Berlapis Metallic Corrugated; Kabel Marine.

Mutu, adalah hal yang paling diutamakan, hal ini terintegrasi erat dalam kinerja harian perseroan. Investasi besar telah dilakukan demi menunjang terjaganya mutu barang dan jasa secara berkelanjutan, dengan melakukan pengadaan peralatan dan perlengkapan di bidang Quality Control. Dalam upaya meningkatkan mutu barang dan jasa, perseroan mendapatkan sertifikat ISO 9002 dari TUV Product Service GmbH pada 1995 dan sertifikat ISO 9001 di tahun 2000 yang kemudian diperbaharui dengan sertifikat ISO 9001:2008, pada April 2010.

PT Jembo Cable Company Tbk. mendapat Sertifikat ISO 14001:2004 pada Desember 2007, dan Sertifikat OHSAS 18001:2007 pada akhir Desember 2009. Perseroan juga mengantongi marine Cable dari Lloyd’s Register, DNV-GL dan Biro Klasifikasi Indonesia (BKI).

Perusahaan memiliki visi : menjadi produsen kabel terdepan dan terpercaya di Indonesia, misi : mengembangkan usaha yang memberi manfaat terbaik bagi pemangku kepentingan dan nilai-nilai : SPEK : Solid, Proaktif, Efisien, kualitas. Jembo : jujur, empati, mau & mandiri, belajar dan optimis.

Terkait kebijakan mutu PT Jembo Cable Company Tbk, menurut Agustinus Randa, berusaha menjadi produsen yang terdepan dalam industri kawat dan kabel di Indonesia. “Kami bertekad untuk memproduksi produk yang sesuai dengan kebutuhan dan persyaratan yang diinginkan pelanggan. Setiap orang terlibat, bermotivasi dan berpengetahuan untuk membuat kemajuan yang berkesinambungan dalam rangka menuju pencapaian prestasi yang luar biasa,” ungkapnya.

Sumber daya manusia (SDM), adalah memberikan peluang kepada karyawan untuk menjadi unggul, sehingga berdampak baik bagi pertumbuhan perseroan yaitu dengan meletakkan dasar yang baik dan kuat. Sehingga memungkinkan karyawan untuk meraih target mereka sesuai dengan kemampuannya merupakan misi dari perseroan.

Hal itu mencerminkan bahwa karyawan merupakan aset yang sangat berharga. Perseroan memiliki lebih dari 900 orang karyawan dan beberapa hal terus dilakukan oleh pihaknya dalam rangka mengembangkan kualitas sumber daya yang dimilikinya.

Kegiatan usaha PT Jambo Cable Company Tbk, memproduksi berbagai jenis kawat dan kabel yang kualitasnya diakui baik di pasar lokal maupun internasional. Adapun berbagai jenis kabel yang dihasilkan tersebut antara lain kabel listrik tegangan rendah dengan konduktor tembaga dan aluminium, kabel listrik tegangan menengah dengan konduktor tembaga, kabel transmisi udara/distribusi, kabel telekomunikasi dengan konduktor tembaga dan serat optik. Kemudian kabel instrumen, kabel kontrol, kabel listrik dengan lapisan metal corrugated, kabel marine untuk kebutuhan shipboard, offshore dan lain-lain serta kabel tahan api dan kabel dengan kemampuan menahan rambatan api (flame retardant).

Agustinus menambahkan, produk yang dihasilkan mengacu pada standar nasional maupun internasional, seperti Standar Nasional Indonesia (SNI), Standar Perusahaan Listrik Negara (SPLN), Standard Telkom (STEL-K-QA), Japanese Industrial Standar (JIS), Deutsche Industrial Norm (DIN) International Electroctechical Commision (IEC), American Society for Testing and Materials (ASTM), British Standar (BS) Australian Standard (AS) dan lain-lain.

Anak perusahaan PT. Jembo Cable Company Tbk, adalah perusahaan induk dari PT. Jembo Energindo — yang merupakan salah satu produsen modul surya (Photovoltaic/PV) terbesar di Indonesia. (Muhammad Raya)

 

Related posts