ASL Bertanggung Jawab Penuh atas Musibah Terbakarnya Kapal MT Elisabet Satu

JAKARTA-MARITIM : PT Arta Samudera Line (ASL) menyatakan permohonan maaf yang sebesar-besarnya dan bertanggung jawab penuh atas insiden yang terjadi pada kapal MT Elisabet Satu di perairan Pulau Gilitepekong, Mataram, pada Rabu dini hari, 3 Agustus 2024.

Kapal MT Elisabet Satu adalah milik PT Arta Samudera Line untuk mengangkut produk Bahan Bakar Minyak (BBM).

Manager Operasional PT Arta Samudera Line, Budi Kurniawan, menjelaskan perusahaan sangat prihatin dengan kejadian tersebut dan berkomitmen penuh untuk bekerjasama dengan pihak terkait dalam proses penanganan insiden ini, serta kooperatif selama proses penyelidikan berlangsung.

“Terdapat sebanyak 21 kru yang berada di kapal. Sampai saat ini diketahui 16 kru selamat dengan sebagian mengalami luka ringan, dan lima orang meninggal dunia. Perusahaan menyatakan duka yang sedalam-dalamnya untuk seluruh korban dan keluarga korban yang terdampak atas insiden ini,” ujar Budi.

Menurutnya, kondisi kapal saat ini sudah aman dan api telah dipadamkan. Proses pendinginan di area kapal juga sudah selesai dilakukan, dan kapal telah melabuhkan jangkar di perairan sekitar 5,5 kilometer dari Terminal BBM Manggis.

Hingga saat ini, dipastikan bahwa tidak terjadi pencemaran atau kebocoran di area perairan. Seluruh muatan BBM masih berada di kapal untuk selanjutnya akan dilakukan proses pemindahan agar distribusi BBM tetap berjalan lancar.

“Perusahaan akan bertanggung jawab penuh atas berbagai dampak yang terjadi akibat insiden ini. Ucapan duka juga kami sampaikan sedalam-dalamnya untuk para korban dan keluarga korban yang terdampak dari insiden di kapal MT Elisabet Satu,” tutur Manager Operasional PT Arta Samudera Line, Budi Kurniawan.

PT Arta Samudera Line berkomitmen untuk terus meningkatkan standar keselamatan dan keamanan kapal serta memastikan seluruh prosedur operasi dipatuhi dengan ketat. Perusahaan juga akan melakukan evaluasi menyeluruh untuk mencegah terulangnya insiden serupa di masa depan.

“Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan dan berterima kasih atas pengertian serta dukungan semua pihak,” tutup Budi. (Muhammad Raya)

Related posts